AYOMEDAN.ID -- Masih dalam suasana Idul Adha, naskah khutbah Jumat Singkat Dzulhijjah ini mengambil judul "Teladan Nabi Ibrahim di Bulan Dzulhijjah".
Jika berbicara keteladaan dari Nabi Ibrahim, selain kisah pengorbanan bersama putranya, Ismail, yang menjadi dasar disyariatkannya ibadah kurban, ada banyak kisah lain yang bisa jadi teladan untuk kita.
Keteladaan Nabi Ibrahim sudah selayaknya kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk membahas lebih dalam mengenai keteladanan Nabi Ibrahim, kita simak uraian materi khutbah Jumat singkat bulan Dzulhijjah berjudul "Teladan Nabi Ibrahim di Bulan Dzulhijjah", dilansir dari NU Online Jabar.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat dengan Judul 'Belajar dari Kesuksesan Nabi Ibrahim'
Khutbah I
الحمد لله على نعمه في هذا الشهر العظيم، شهر ذي الحجة لتقرب إلى الله الكريم أحمده حمدا يفوق حمد الحامدين واستعينه أنه خير المعين وأتوكل عليه برزقه أنه ثقة المتوكلين. أشهد أن لااله إلا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمة للعالمين. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين وسلم تسليما كثيرا...أما بعد فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله, فقد فاز المتقون قال الله تعالى فى كتابه الكريم ومن يعظم شعائرالله فانها من تقوى القلوب
Jamaah Jumat rahimakumullah.
Mengawali khutbah jumat ini, terlebih dahulu mari sama-sama kita bersyukur kehadirat Allah SWT atas taufiq, hidayah, inayah, dan ri'ayah-Nya. Alhamdulillah hingga kini kita masih bisa menikmati hadirnya Idul Adha. Sedang di jauh sana saudara-saudara kita yang datang dari berbagai belahan bumi tengah melaksanakan rangkaian amaliyah ibadah haji, baik rukun-rukun haji maupun amaliyah haji yang diwajibkan dan yang disunnahkan.
Kemudian, mari kita sama-sama juga untuk selalu berupaya meningkatkan takwa kepada Allah. Dalam arti menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya. Sesungguhnya takwa itu pesan Allah kepada seluruh umat manusia sepanjang zaman, dari waktu ke waktu, umat berganti umat, kurun berganti kurun sejak manusia diciptakan.
Karenanya, Allah mengutus para rasul sebagai contoh dan teladan ketakwaan dan kesalehan. Allah juga memberi meraka kemaksuman, dan sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Dan Allah turunkan kitab-kitab kepada mereka sebagai panduan hidup dan kehidupan umatnya yang bertakwa.
Jamaah Jumat rahimakumullah, Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa Allah menurunkan 313 rasul dan 124 ribu nabi. Di antara para rasul yang dijadikan teladan adalah Nabi Ibrahim 'alaihissalam.
Dalam menyongsong Idul Adlha ini sangat penting kita ingat, kita sebut, dan kita renungkan kembali kisah beliau kemudian kita teladani. Selain sebagai nabi pilihan yang mendapat gelar khalilullah (kekasih Allah), Nabi Ibrahim juga disebut Abul Anbiya (bapak dari para Nabi) karena nabi-nabi sesudah beliau adalah dari dzuriyah-nya (keturunannya) nabi-nabi Bani Israil Nabi Ishaq, Ya`qub, Yusuf, Syuaib, Harun, Musa, sampai Nabi Isa 'alaihissalam.
Dan demikian juga junjungan nabi kita Muhammad bin Abdullah, bin Abdil Muthalib, bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab, bin Murroh bin Ka`ab, bin Luay, bin Ghalib, bin Fihir, (Fihri dilaqobi Quroisy) bin Malik bin Nadlor, bin Kinanah bin Khuzaimah, bin Mudrikah bin Ilyas, bin Mudlor bin Nizar bin Ma`ad bin `Adnan bin Nabi Isma`il bin Ibrahim AS.