Penjelasan dari ayat tesebut menurut Kiai Hasyim, dalam melaksanakan puasa tergantung dimana ia melihat bulan.
"Jadi kalau begitu, kita berada disitulah terjadi (berlaku) hukum," terangnya.
"Maka apabila bapak semua hadir di tanah suci, ketika itu sedang wukuf di Padang Arafah, ikutilah keputusan pemerintah Saudi Arabia," lanjutya.
Sebaliknya, tutur Kiai Hasyim, apabila berada di Indonesia maka umat Islam mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Menjelang Idul Adha, Harga Cabai Merah di Sumsel Tembus Rp120.000/kg
Kiai Hasyim kemudian memberikan sebuah ilustrasi terkait puasa dengan mengikuti ketetapan waktu di suatu wilayah.
"Apabila saat ini jam 4 sore masih puasa, sementara kita ke Papua sudah adzan Maghrib, maka kita ikuti dimana kita berada," jelasnya.
Terkait puasa Arafah di Indonesia yang bertepatan dengan Idul Adha di Arab Saudi, Kiai Hasyim menjelaskan tentang keabsahan puasa tersebut.
"Dapat disimpulkan, apabila 9 Dzulhijjah hari Sabtu kita puasa Arafah, sementara mereka sudah lebaran. Jawabannya adalah sah. Dimana kita berada itulah menjadi hukum," pungkasnya.