AYOMEDAN.ID -- Inilah materi Khutbah Jumat edisi terbaru NU Online berjudul Ikhtiar Agar Ramadhan Penuh Makna.
Ikhtiar Agar Ramadhan Penuh Makna perlu disampaikan agar umat Muslim menyambut bulan suci dengan suka cita.
Naskah Khutbah ini juga menjelaskan bahwa islam dibangun atas 5 hal, salah satunya dengan berpuasa.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Ibadah Rasulullah di Bulan Syaban
Maka dari itu sudah ketara spesialnya bulan penuh ampunan ini.
Selain itu di malam Ramadhan akan datang malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Puasa Ramadhan juga tidak memberatkan, ada beberapa kategori yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Selengkapnya, berikut AyoMedan.id sajikan naskah Khutbah Jumat berjudul Ikhtiar Agar Ramadhan Penuh Makna mengutip NU Online:
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mari Berbahagia Sambut Ramadhan
Khutbah Pertama
أََلْحَمْدُ لِلّلهِ الَّذِيْ جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامِ وَشَهْرَ التَّوْبَةِ ، وَاَّلذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فِيْه بِوَصِيْلَةِ الْمَلاَئِكَةِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ مِنْ شَرِّ هَمَزَاتِ الشَّيْطَانِ وَالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ، أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدْ : فَيَا أِيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، و اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ أَنْزَلَ الرَّحْمَةَ فِيْ الشَّهْرِ الْمُبَارَكَةِ ، وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْأنِ الْكَرِيْمِ : شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ، وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إذَا رَأيْتُمُ الْهِلَا لَ فَصُوْمُوا وَإذَا رَأيْتُمُوْهُ فَأفْطرُوْا فإنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُوْمُوا ثَلا ثِيْنَ يَوْمًا
Jamaah yang Mulia
Tidak henti-hentinya para khatib saat berada di mimbar Jumat untuk terus mengingatkan agar jamaah dan utamanya dirinya sendiri senantiasa meningkatkan takwallah. Dalam artian menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Lantaran takwallah demikian penting dalam upaya membawa kita menjadi insan terbaik. Apalagi takwal adalah bekal terbaik bagi setiap muslimin dan muslimat.