Baca Juga: Contoh Menu Buka Puasa yang Sehat dan Bergizi untuk Ibu Menyusui
Gejala asam lambung yang umum meliputi rasa nyeri atau terbakar di dada (heartburn), sensasi terbakar di tenggorokan, mual, muntah, dan perut kembung.
Asam lambung yang berlebihan bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kelebihan berat badan, pola makan yang tidak sehat, stres, merokok, dan minum alkohol.
Pengobatan asam lambung bisa dilakukan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, obat-obatan, atau tindakan medis tertentu tergantung pada penyebab dan keparahan gejala.
Penderita asam lambung sebaiknya memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi selama buka puasa untuk menghindari gejala yang lebih parah.
Berikut adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan penderita asam lambung sebelum puasa:
Berkonsultasi dengan dokter - Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penderita asam lambung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat memberikan saran dan rekomendasi yang tepat mengenai kondisi kesehatan dan pengaturan puasa.
Menjaga pola makan - Penderita asam lambung sebaiknya memperhatikan pola makan mereka sebelum puasa. Hindari makanan yang dapat memicu gejala asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, atau asam.
Makan dengan porsi kecil dan sering - Saat berpuasa, makan dengan porsi kecil dan sering dapat membantu mencegah gejala asam lambung. Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu dan jangan terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Menjaga hidrasi - Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa, tetapi hindari minuman yang mengandung kafein dan berkarbonasi seperti kopi dan soda. Minumlah air putih yang cukup dan konsumsi jus buah atau sayuran segar sebagai alternatif.
Hindari merokok dan minuman beralkohol - Merokok dan minum alkohol dapat memicu gejala asam lambung. Hindari kebiasaan tersebut sebelum dan selama puasa.
Mengonsumsi obat-obatan - Penderita asam lambung yang mengonsumsi obat-obatan harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk menentukan jadwal dan dosis obat selama puasa.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, jadi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki masalah kesehatan atau kebutuhan nutrisi khusus yang perlu diperhatikan selama berpuasa.
(Sumber: ChatGPT). ***