AYOMEDAN.ID - Majas adalah istilah dalam sastra yang merujuk pada gaya bahasa atau ekspresi tertentu yang digunakan untuk menciptakan efek retorika atau efek artistik tertentu dalam sebuah teks. Contohnya termasuk metafora, simile, personifikasi, hiperbola, litotes, dan lain sebagainya.
Penggunaan majas dalam sastra dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kejelasan tulisan, serta menciptakan kesan artistik atau estetik yang lebih dalam dan beragam.
Berikut ini lima majas yang bisa dipelajari dengan contoh-contohnya. Majas-majas tersebut antara lain, majas personafikasi, majas metafora, majas hiperbola, majas lilotes, dan majas metonimia.
1. Majas Personafikasi
Majas personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang memberikan sifat atau karakter manusia pada benda mati, binatang, atau hal-hal abstrak.
Baca Juga: Bangun Datar Lingkaran: Pengertian, Rumus Luas, Rumus Keliling dan Contoh Soal
Dalam majas ini, objek atau subjek yang dimaksud diberikan sifat-sifat seperti manusia sehingga menjadi lebih hidup dan menarik. Contoh dari majas personifikasi antara lain:
- Angin berbisik di telingaku.
- Matahari tersenyum di ufuk timur.
- Bulan merangkai cerita di atas langit malam.
- Bunga mawar menari-nari dengan riang.
- Pepohonan menari-nari menyambut datangnya hujan.
Dalam contoh-contoh tersebut, benda mati atau binatang diberikan sifat seperti manusia seperti berbisik, tersenyum, menari-nari, dan lain sebagainya, sehingga memberikan gambaran yang lebih hidup dan menarik bagi pembaca atau pendengar.
2. Majas metafora
Majas metafora adalah suatu majas atau gaya bahasa yang menggambarkan suatu objek atau konsep dengan objek atau konsep yang lain, dengan tujuan untuk membuat pemahaman lebih jelas atau memberikan kesan yang lebih kuat pada pendengar atau pembaca.
Baca Juga: Kumpulan Rumus Bangun Datar Matematika, dari Rumus Persegi Panjang hingga Segitiga
Dalam majas ini, kata-kata yang digunakan tidak digunakan secara harfiah, melainkan secara kiasan atau perumpamaan. Contoh dari majas metafora antara lain:
- Hidup adalah perjalanan, kita harus selalu melangkah maju.
- Waktu adalah uang, jangan sia-siakan waktu kita yang berharga.
- Cinta adalah api yang membakar hati.
- Dia adalah matahari di hidupku.
- Kehidupan adalah seperti roda yang terus berputar.
Dalam contoh-contoh tersebut, kata-kata yang digunakan tidak digunakan secara harfiah, melainkan digunakan sebagai perumpamaan.
Misalnya, kata "hidup" digambarkan sebagai "perjalanan", "waktu" digambarkan sebagai "uang", "cinta" digambarkan sebagai "api", dan sebagainya. Dengan begitu, majas metafora dapat memperjelas makna dan memberikan kesan yang lebih kuat bagi pendengar atau pembaca.