Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Onlien di Bulan Syaban: Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan

photo author
- Kamis, 2 Maret 2023 | 07:06 WIB
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Onlien di Bulan Syaban: Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan (Pexels.com - Roman Odintsov)
Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Onlien di Bulan Syaban: Menata Niat Menyambut Bulan Ramadhan (Pexels.com - Roman Odintsov)

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Berjudul Rahasia di Bulan Syaban dari Laduni.id

Mendaki adalah usaha menuju yang lebih tinggi yang harus dilalui dengan susah dan payah. Kepayahan itu akan terasa ketika kita memilih berpuasa di bulan Sya'ban sebagai bentuk pendakian menuju puncak, persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.

Maasyiral Mukminin Rahimakumullah

Pendakian menuju puncak di bulan Sya'ban ini juga dapat dilakukan dengan cara banyak beristigfar dan meminta ampun atas segala dosa yang telah kita lakukan di bulan-bulan sebelumnya. Baik dosa yang kasat mata maupun dosa yang adanya di dalam hati dan tidak kasat mata. Dan justru dosa terakhir inilah yang terkadang lebih menumpuk dibandingkan dosa kelakukan.

Ujub, riya atau pamer agar dilihat orang lain, sum'ah yakni pamer agar didengar orang lain, takabur, dan lain sebagainya sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 78:


وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat NU Online Berjudul Marhaban Syaban Pintu Gerbang Bulan Ramadhan

Bukankah ayat tersebut seolah mewajibkan manusia agar selalu insaf dan sadar bahwa berbagai anugerah kita di dunia ini—jabatan, kekuatan, kekayaan, kegagahan, kepandaian dan semuanya—adalah pemberian Allah subhanahu wata’ala, dan manusia pada awalnya tidak mengerti suatu apa pun.

Karenanya, jika sampai terbersit dalam hati kita sebagai manusia akan kepemilikan dan keakuan, sadarlah bahwa itu adalah kesombongan dan ketakaburan. Apalagi kalau perasaan itu disertai dengan kesengajaan menafikan Allah SWT, maka segeralah bertobat. Allah mengancam orang-orang seperti ini dalam surat Thaha ayat 124:


وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Artinya: Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.

Dengan demikian, maasyiral muslimin, wajiblah setiap manusia itu selalu bersujud dan berbakti kepada Allah SWT setiap saat dan setiap waktu. Semakin berpangkat, semakin pandai, semakin kaya, semakin berada, maka sujudnya harus semakin dalam dan penuh makna.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Bertajuk Rahasia dan Keistimewaan Bulan Syaban

Dan di penghujung khutbah, marilah di waktu yang istimewa di bulan Sy'aban yang penuh fadhilah ini, kita mendaki bersama dengan menjalankan berbagai amal shalih dan meminta pengampunan atau maghfirah-Nya. Hal tersebut penting agar kita akan sampai di puncak nanti sebagai insan yang siap menjalankan keinsaniahannya di depan Sang Khaliq, amin ya rabbal alamin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Efrilia Aminati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X