- Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dikatakan bahwa semakin tinggi Anda mendaki, semakin keras Anda akan jatuh. Tapi itu kalau tidak hati-hati. Siapapun yang menaiki tangga yang tinggi pasti tahu itu. Jika memang benar, kita harus yakin bahwa kaki tangga sudah terpasang dengan kuat dan ketika kita berada di atas anak tangga paling atas, akan lebih baik untuk mengamankan diri kita sendiri dengan sabuk pengaman dan peralatan keselamatan lain yang diperlukan. Tapi entah bagaimana, kenyataan ini tampaknya tidak menjadi jelas ketika seseorang bangkit dalam kekuasaan dan mendapatkan ketenaran dan kekuatan.
Inilah yang terjadi pada penguasa Tirus dalam bacaan pertama. Saat dia memperoleh kekayaan dan ketenaran yang besar, dia menjadi bengkak karena kesombongan dan hatinya menjadi sombong. Dia bahkan mulai berpikir bahwa dia adalah dewa, atau menganggap dirinya setara dengan Tuhan. Dan karena itu, bencana dan tragedi sedang menunggu penguasa Tirus. Tapi ini bukan hanya kasus penguasa Tirus.
Banyak raja dan penguasa di masa lalu berpikir lebih besar dari diri mereka sendiri dan membengkak dengan kesombongan dan keangkuhan. Tetapi semakin tinggi mereka naik dalam kekayaan dan kekuasaan, dalam kesombongan dan arogansi, semakin keras mereka jatuh.
Dalam Injil, Yesus berkata bahwa akan sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan surga, dan akan lebih mudah bagi seekor unta untuk melewati lobang jarum.
Bagaimanapun, jika kekayaan-kekayaan tidak digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan, maka itu seperti menyeret mereka menaiki tangga dan pada akhirnya mereka akan menjadi penyebab kejatuhan yang keras dan berat.
Mari kita ingat bahwa Yesus telah mengajarkan kita bahwa hidup kita tidak dibuat aman oleh apa yang kita miliki, bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup. Untuk mengikuti Yesus dan menaiki tangga menuju kehidupan kekal, akan lebih bijaksana untuk meninggalkan kelebihan kekayaan-kekayaan kita di kaki tangga. Itu juga akan membantu mengamankan tangga.
Antifon Komuni (Mat 19:29)
Setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapak atau ibunya, anak dan ladangnya akan menerima kembali seratus kali lipat, dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Doa Malam
Yesus, terimalah persembahan usaha kami untuk lebih setia dalam mengikuti dan melakukan perintah-Mu. Ampunilah kelemahan manusiawi kami, sebab Engkau senantiasa menampakkan wajah kerahiman Bapa. Amin.
Artikel Terkait
Apa Arti Obstruction of Justice? Istilah yang Sering Muncul Dalam Pengungkapan Kasus Brigadir J
191 PNS Pemko Medan Diambil Sumpahnya, Bobby Nasution Minta Bekerja Ikhlas, Jujur dan Bertanggung Jawab
Bobby Nasution Kukuhkan Paskibraka Kota Medan 2022
Pemerintah Berencana Naikan Harga Pertalite jadi Rp 10 Ribu, Begini Kata CORE Indonesia
Rapat Paripurna LPSK Putuskan Tolak Lindungi Putri Candrawathi, Ini Alasannya
LPSK Berikan Sanksi Jika Bharada E Tidak Konsisten Berikan Keterangan