AYOMEDAN.ID - Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendukung sandang gaya Medan.
Hal itu dilakukan sekaligus untuk merasakan kebudayaan yang ada.
Seluruh ASN di lingkungan Pemko Medan pun setiap hari Jumat diwajibkan mengenakan pakaian adat dari 13 etnis yang ada.
Baca Juga: Salahi Regulasi Liga 1, Dua Laga Tunda BRI Liga 1 karena Masalah Izin Polisi
“Yang menjadi PR bagi kami sekarang bagaimana memastikan produksinya terus berjalan, sebab marketnya sudah ada."
"Setelah itu ketersediaannya bahan produksi harus diperhatikan karena selaras dengan permintaan produksi pasti ada kendala."
Ditambah lagi dengan bahan produksi yang langka, maka akan berdampak dengan harga yang mahal.
“Untuk itu harga produksi harus diturunkan dengan memastikan bahan-bahan produksinya terjangkau,” ujar Bobby Nasution.
Baca Juga: Cara Penambahan Data Anak pada Kartu Keluarga KK di Kota Medan via Online, Mudah dan Cepat
Bobby Nasution menjelaskan, kain dari etnis yang ada memiliki makna yang berbeda peruntukannya, ada untuk acara umum, sureecha dan lainnya sehingga tidak bisa sembarang dijadikan pakaian karena ada artinya masing-masing.
Untuk itu, tengah dikonsepkan motif yang bisa dipakai untuk umum tanpa mengurangi nilai-nilai budayanya.
Bobby Nasution mengungkapkan, pengrajin pakaian adat tidak semuanya berasal dari Kota Medan.
“Menyikapi hal itu, kami telah meminta Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Medan untuk membuat kolaborasi dengan pengrajin.”
"Di samping itu Pemko medan akan memberikan dukungan promosi terkait dengan potensi, keunikan dan keunggulan daerah Kota Medan dalam bidang sandang."