"Emang bener, ngerepotin orang dan emang kaya nggak ada kerjaan lain aja. Ngaji lho lebih bermanfaat," ujar @su*** memberi dukungan.
"Memang betul, ngabisin bensin bikin macet," kata @mr***.
"Memang betul. Lebih baik di rumah kumpul sama keluarga. Lebih menyenangkan dari pada keluyuran. Apalagi yang bawa anak bayi kan kasian," kata @ti***.
"Ada benarnya juga sih ya. Apalagi bakar-bakar petasan. Sayang duitlah," ujar @fi***.
"Iri nggak bisa libur, bilang bos. Emang elu dibayar buat ngurus yang macet kayak gitu. Kalau nggak mau ribet ngurus macet, jangan mau ditugaskan, mending copot seragam dan bikin surat resign. Baik-baik aja di rumah pake daster dan gibah sama tetangga biar nambah dosa," kata @gu***.
"Kalau memang itu kerjaan anda dan digaji untuk itu, sebaiknya jangan mengeluh dan merasa capek. Iklas aja bu," ujar @si***.
"Ibunya salah, kesannya nggak mau capek, padahal digaji. Yang di jalan juga buat nungguin jam 12 malem doang kelayapan bikin macet. Giliran tahun baru islam tidur. Intinya semua salah," kata @re***.
"Pindah bu ke Setda kerjanya, atau jadi widyaiswara aja. Jangan resign," tulis @il***.
Baca Juga: Hore! Siswa SD dan SMP di Medan Bakal Dapat Uang Plus Seragam Sekolah, Segini Nominalnya
"Tolong disadari anda beli pensil alis pakai pajak rakyat," kata @ad***.
Hingga berita ini ditulis, pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi.