"Ketika saya mendengar ledakan itu, saya ketakutan, orang-orang membeku, saling memandang. Kemudian orang-orang mulai melarikan diri. Apa lagi yang bisa Anda lakukan," kata pekerja restoran Mehmet Akus.
"Kerabat saya menelepon saya, mereka tahu saya bekerja di Istiklal. Saya meyakinkan mereka," tambahnya.
Ada pun enyebab ledakan tersebut tidak belum diketahui pasti. Lima jaksa telah ditugaskan untuk menyelidiki ledakan itu, kata kantor berita pemerintah Anadolu.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sementara itu pemerintah Turki melarang peliputan maupun menyiarkan terkait ledakan sekitar satu jam setelah insiden itu terjadi.
Istiklal Avenue adalah jalan pejalan kaki yang populer di kalangan turis dan penduduk lokal serta dipenuhi dengan toko dan restoran.
Turki mengalami beberapa pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 oleh ISIS dan kelompok-kelompok Kurdi yang dilarang.