AYOMEDAN.ID--Wali Kota Medan Bobby Nasution membuka Balai Kota untuk masyarakat umum. Balai Kota Medan dapat dimanfaatkan untuk ruang publik agar tidak ada sekat dengan masyarakat. Balai Koyta Medan juga terbuka untuk kreasi anak muda.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, terhitung sejak 20 November 2021, masyarakat dapat masuk dan menikmati bangunan yang selama ini digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan di ibukota Provinsi Sumatera Utara.
“Kami ngin memberikan space kepada anak-anak muda Medan untuk berkreasi guna menghasilkan karya sesuai dengan bidang yang dilakoni. Di samping itu untuk mewujudkan Medan sebagai kota pariwisata,” katanya, Rabu (3/08/2022).
Baca Juga: Guru PAUD di Medan Dilatih Membuat Media Pembelajaran Berbasis IT
Balai Kota Medan kini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk menikmati akhir pekan bersama anggota keluarga. Selain berisikan berbagai pagelaran seni dan kreatifitas serta produk UMKM baik kuliner dan kerajinan, masyarakat juga disuguhkan aneka tari dan hiburan musik dari talenta-talenta muda berbakat.
“Kita membuka Balai Kota untuk umum guna memberikan support pelaku UMKM guna membangkitkan ekonomi di masa pandemi ini. Di samping itu, kita juga mau memberikan suasana baru kepada masyarakat Medan,” imbuhnya.
Di samping menjadikan Balai Kota sebagai ikon wisata kota baru, Bobby Nasution juga menjadikan Balai Kota sebagai tempat bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi maupun keluhan.
Baca Juga: Kumpulan Ide Lomba 17 Agustus yang Jarang Dimainkan, Seru dan Menghibur
Sementara, menurut dosen Administrasi Publik Fisipol Universitas Medan Area (UMA) Medan Bahrum Jamil, Kota Medan kurang memiliki tempat-tempat terbuka untuk umum. Dengan dibukanya Balai Kota tentunya akan menambah tempat hiburan yang dapat dijangkau masyarakat, baik harga maupun tempatnya.
“Tentunya Balai Kota untuk umum membawa angin segar bagi masyarakat. Terbukti, antusias masyarakat mengunjungi Balai Kota sekaligus menikmati bekraf cukup tinggi,” ungkap Bahrum.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Terjadinya Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Wilayah Perairan Ini
Selanjutnya kata Bahrum, sebagai seorang pemimpin, Bobby Nasution memang harus dekat dengan masyarakatnya. Di samping itu, lanjutnya, pemimpin juga harus mendengar aspirasi maupun keluhan warganya.
"Sebagai seorang pemimpin memang harus terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Jika seandainya Bekraf terbuka untuk umum dan ada wadah komunikasi disitu, demo tidak akan terjadi. Kenapa demo terjadi? Mungkin ada saluran komunikasi sosial yang terhambat,” pungkasnya.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Ingin Bangun Fasilitas Olahraga Lengkap di IKN Nusantara