ini-medan-bung

Renungan Katolik Minggu 31 Juli 2022, Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah

Minggu, 31 Juli 2022 | 06:47 WIB
Renungan Katolik Minggu 31 Juli 2022. (Unsplash/JamesColeman)

Jika kita menetapkan hati kita untuk menjadi kaya, memiliki karier yang luar biasa, pada harta, atau pada hal lain, kita akan menemukan diri kita kecewa. Realitas itu dapat menjadi luar biasa jika mereka membantu kita lebih mencintai orang lain. Dengan kata lain, jika kita menggunakan realitas dunia ini untuk merangkul realitas dunia yang akan datang (cinta Tuhan dan cinta sesama), maka realitas dunia ini berguna bagi kita dengan cara yang sangat baik. Kitab Pengkhotbah hanya mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini telah berlalu kecuali kenyataan rohani.

Bacaan kedua, dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose, mengingatkan kita lagi: "Matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala." Hari ini, di dunia modern, dunia ingin mengubah apa yang tidak bermoral menjadi apa yang bermoral, apa yang tidak murni menjadi apa yang murni, hasrat menjadi kebajikan, hasrat jahat sebagai sesuatu yang harus ditiru dan keserakahan dengan cara hidup yang normal. Kita sebagai orang Kristen diundang untuk hidup sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus dan mereka benar-benar bertentangan dengan budaya sekarang!

Injil, hari ini dari Santo Lukas, mengingatkan sekali lagi bahwa kita harus selalu menjaga mata kita pada kematian, pada kehidupan dunia yang akan datang, sehingga tindakan kita dalam kehidupan ini akan dibimbing oleh realitas kekal yang menunggu kita. Tuhan mengizinkan kita untuk bekerja dan memiliki kekayaan. Namun, kita perlu ingat bahwa kekayaan itu bukan tujuan utama. Kekayaan hanya sekadar sarana untuk mencapai kebahagiaan hidup. Kekayaan itu adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Kita menjadi penyalur kekayaan Tuhan bagi kesejahteraan hidup bersama. Sudahkah kita berbagi dengan sesama? Atau sebaliknya, apakah hidup kita tidak bahagia karena pelit dan kikir?

Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang kaya yang memiliki panen yang baik, dan tidak memiliki cukup penyimpanan, ia ingin membangun lumbung yang lebih besar untuk menyimpan hasil panennya. Dia membayangkan lumbungnya seperti piramida yang menjulang setinggi langit. Dan kemudian dia bermimpi menikmati hidup – santai, makan, minum, dan bersenang-senang. Tapi mimpi itu berubah menjadi mimpi buruk ketika Tuhan berkata kepadanya: “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?

Sangat mudah bagi kita orang Katolik untuk tergoda oleh nilai-nilai dunia ini karena mereka tampak begitu menyenangkan dan membawa kesenangan seperti itu. Tantangannya adalah untuk menjaga mata kita terarah pada Yesus dan membiarkan diri kita dibentuk oleh apa yang Dia katakan kepada kita. Kekayaan dan harta benda tidak memberi kita keamanan. Dan Tuhan ingin kita hidup sederhana dan rendah hati.

Terlalu banyak guru saat ini memberitakan Injil yang bukan dari Yesus tetapi hanya Injil nilai-nilai dunia ini. Bagi kita yang menerima bahwa Yesus selalu ada di Gereja-Nya, kita memiliki bimbingan Gereja untuk membantu kita tetap berada di jalan yang benar. Sekali lagi, banyak orang dewasa ini ingin Gereja menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dunia ini. Marilah kita berjalan bersama Tuhan Yesus dan Gereja-Nya. Semoga ketika hidup sudah berakhir dan selesai, semoga Tuhan atau orang lain tidak memanggil kita "Bodoh". Melainkan semoga kita dikenal sebagai orang yang memberi hidup, yang hidup sederhana dan rendah hati, dan kaya di mata Tuhan.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB