Renungan Harian Kristen Minggu 31 Juli 2022, Apakah yang Kita Lakukan Berkenan di Mata Tuhan?

photo author
- Minggu, 31 Juli 2022 | 07:04 WIB
Renungan Harian Kristen untuk Minggu 31 Juli 2022.
Renungan Harian Kristen untuk Minggu 31 Juli 2022.

AYOMEDAN.ID--Renungan harian Kristen hari Minggu 31 Juli 2022, Firman Tuhan dari Amos 5 14, Apa standar untuk menimbang kebaikan dan kejahatan?

 

Ayat Hari ini

Carilah yang baik, bukan yang jahat, agar engkau bisa hidup. Maka Yahweh, Tuhan semesta alam akan menyertaimu, seperti yang engkau katakan.

Amos 5:14

Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa apakah orang mencari kebaikan atau kejahatan terkait dengan hidup dan mati kita, karena Tuhan membalas manusia sesuai dengan perbuatan manusia dalam hidup. Jadi apa itu kebaikan dan apa itu kejahatan? Banyak orang akan berpikir, "Setelah aku percaya kepada Tuhan Yesus, aku tidak memukul atau memarahi orang lain, aku dapat memberi sedekah kepada orang lain, dan aku juga dapat bekerja keras untuk Tuhan Yesus.

Bukankah ini berarti aku telah melakukan perbuatan baik?" Apakah pandangan ini sejalan dengan kehendak Tuhan? Tuhan Yesus berkata, "Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:22-23). Dari ayat Alkitab ini, Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan bahwa mereka yang berkhotbah dan bekerja dalam nama Tuhan adalah pelaku kejahatan.

Apa yang sedang terjadi di sini? Apa yang baik dan jahat di mata Tuhan? Mari kita melihat sebuah perikop dari firman Tuhan, Tuhan berfirman: "Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia lain didasarkan pada perilakunya; orang yang perilakunya baik adalah orang benar, sementara orang yang perilakunya keji adalah orang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia didasarkan pada apakah esensi mereka tunduk kepada-Nya atau tidak; orang yang tunduk kepada Tuhan adalah orang benar, sedangkan orang yang tidak tunduk kepada Tuhan adalah musuh dan orang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau salah" ( "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama").

Dari sini, kita dapat melihat bahwa standar Tuhan untuk mengukur apakah manusia itu baik atau jahat didasarkan pada esensi mereka, didasarkan pada apakah mereka menaati Tuhan, bukan didasarkan pada perilaku baik lahiriah manusia. Sama seperti orang Farisi pada waktu itu, mereka sangat saleh dari penampilan luar, mereka dapat memberi sedekah untuk membantu orang miskin, dan mereka dapat melintasi seluruh dunia untuk menyebarkan Injil.

Di mata orang-orang, mereka pasti adalah orang yang diperkenankan oleh Tuhan. Namun, ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, orang-orang Farisi tidak hanya tidak mencari dan menyelidiki jalan yang diberitakan oleh Tuhan Yesus untuk menerima keselamatan-Nya, mereka malah dengan sewenang-wenang melawan dan mengutuk Tuhan Yesus, dan pada akhirnya, mereka bersekongkol dengan pemerintah Romawi untuk memakukan Tuhan Yesus di kayu salib, mereka telah melakukan dosa yang sangat besar, dan karenanya dikutuk serta dihukum oleh Tuhan.

Sekarang adalah saat yang kritis untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali, tetapi banyak orang telah membuat kesalahan orang-orang Farisi yang menentang Tuhan. Beberapa dari mereka mampu bekerja keras untuk Tuhan, dan dari luar mereka tampaknya dapat membantu orang lain dengan rasa kasih, dan mereka juga dapat bersedekah. Di mata orang lain, apa yang mereka lakukan bisa dianggap sebagai perbuatan baik. Namun, ketika mereka mendengar bahwa Tuhan Yesus telah kembali untuk mengungkapkan kebenaran, mereka tidak dengan rendah hati mencari dan menyelidikinya, tetapi bertindak seperti orang-orang Farisi, secara gila-gilaan mengutuk dan menentang pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan yang kembali, mereka malah mengarang desas-desus dan berusaha sekuat tenaga mereka untuk mencegah orang-orang percaya dari mencari dan menyelidiki pekerjaan baru Tuhan.

Orang-orang seperti ini adalah pelaku kejahatan yang Tuhan Yesus katakan, "Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" Beberapa orang tampaknya tidak bekerja keras untuk Tuhan, tetapi ketika mereka mendengar berita tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali, mereka dapat mengesampingkan gagasan dan imajinasi mereka, dan secara aktif mencari dan menyelidiki pekerjaan dan perkataan dari Tuhan yang kembali. Ketika mereka mengenali suara Tuhan dari perkataan-perkataan yang diungkapkan oleh Tuhan yang kembali, mereka menerima dan menaatinya, dan dengan demikian mereka telah menyambut kedatangan Tuhan kembali dan mendapatkan persetujuan Tuhan.

Di mata Tuhan, orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang mencari kebaikan, dan memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Frans C Mokalu

Sumber: alkitabonline.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB

Terpopuler

X