Masjid Pendiri Gang Bengkok adalah Sultan Deli yang juga tidak memberikan nama resmi terhadap masjid tersebut sehingga masyarakat sekitar menamainya dengan Masjid Lama Gang Bengkok.
Masjid Lama Gang Bengkok memiliki sentuhan kental dari budaya Tionghoa dan Melayu.
Perpaduan dari sentuhan tersebut menghasilkan sebuah bangunan masjid yang unik.
Masjid ini seperti sebuah Klenteng.
Bangunan seperti Klenteng tersebut dikarenakan pembangunannya diprakasai oleh seorang tokoh Medan dari etnis Tionghoa, Tjong A Fie.
Sentuhan dari gaya Melayu dapat ditemukan pada bagian plafon masjid yang terdapat hiasan juga disebut dengan "Lebah bergantung".
Hiasan tersebut dibuat dari kayu penghasil ukiran yang sangat unik dan mempesona sehingga menghasilkan semacam tirai dengan warna kuning.
Warna kuning sendiri merupakan warna khas dari Melayu.
Kemudian pada bagian gapura masjid Lama Gang Bengkok mendapatkan sentuhan dari gaya Islam Persia.
Baca Juga: Program Mudik Bareng Pemko Medan 2023 Ditutup, Ini Rute Perjalanan yang Paling Banyak Diminati Warga
5. Masjid Badiuzzaman
Masjid Baiduzzaman yang terletak di kawasan Medan Sunggal Kota Medan, Sumatera Utara.
Pembangunan masjid ini tergolong unik karena perekat bangunan menggunakan putih telur sebagai pengganti semen.
Berdiri sejak tahun 1885, masjid yang dirikan oleh salah seorang raja sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti ini masih berdiri kokoh.
Masjid Raya Badiuzzaman ini memiliki keunikan dalam proses pembangunannya menggunakan telur putih sebagai perekat batu.
Artikel Terkait
Program Mudik Bareng Pemko Medan 2023 Ditutup, Ini Rute Perjalanan yang Paling Banyak Diminati Warga
Jadwal BRI Liga 1 Pekan 33, Siapa Juara Liga 1?
Besaran Zakat Fitrah 2023 di Kabupaten Samosir: Perbedaan Ukuran Zakat Fitrah Menurut 4 Mazhab
BRI Liga 1 Hari Ini: Jadwal Siaran Langsung Bhayangkara FC vs Barito Putera
Besaran Zakat Fitrah 2023 di Kabupaten Serdang Bedagai: Memberikan Zakat Fitrah untuk Keluarga, Boleh?