Habis Bulan Oktober, Sri Mulyani Sebut BBM Subsidi Tak Tepat Sasaran

Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC vs Persija Jakarta serta Ulasan Jelang Laga di Pekan Ketujuh BRI Liga 1

Sri Mulyani sebut BBM bersubsidi justru menciptakan kesenjangan, kenapa?

Berdasarkan data dari pemerintah, BBM bersubsidi disebut lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang mampu.

Adapun fakta penerima subsidi yang disampaikan Sri Mulyani, terbagi menjadi tiga jenis bahan bakar yang digunakan.

Baca Juga: Inilah 8 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Pasangan Agar Pernikahan Langgeng dan Bahagia

Untuk Solar, 89 persen telah dinikmati oleh dunia usaha, sedangkan 11 persen sisanya dinikmati oleh rumah tangga (dari 95 persen dinikmati rumah tangga mampu, 5 persen dinikmati rumah tangga miskin).

Sedangkan untuk Pertalite, 86 persen dinikmati rumah tangga, dan 14 persen dinikmati dunia usaha.

Lalu untuk elpiji 3 kilogram, 68 persen dinikmati rumah tangga mampu.

Baca Juga: Inilah Manfaat Mandi Air Dingin di Pagi Hari, Salah Satunya Menurunkan Stres

Anggaran Rp502 triliun subsidi energi setara dengan apa?

Dari data yang disampaikan Sri Mulyani, Rp502 triliun subsidi energi setara dengan biaya 3.333 rumah sakit menengah (biaya Rp150 m per rumah sakit).

Selain itu, subsidi energi juga setara dengan biaya untuk 227.886 Sekolah Dasar (biaya Rp2,19 miliar per SD).

Baca Juga: Shio Hari Minggu 28 Agustus 2022, Ayam, Tikus, Macan, Kerbau

Biaya tersebut juga setara untuk 3.501 ruas tol baru (biaya Rp142,8 miliar per kilometer).

Anggaran tersebut setara untuk biaya 41.666 Puskesmas (biaya Rp12 miliar per unit).***