Suara Zainudin Amali menyusut 22 suara, sementara Yunus 11 suara. Ratu Tisha naik 12 suara. "Ditetapkanlah Ratu Tisha dan Yunus sebagai wakil ketua," katanya,.
Namun drama belum selesai. Yunus Nusi yang notabene tim sukses Zainudin Amali, disebut Akmal, merasa berdosa karena telah mempermalukan Menpora.
"Dalam tekanan kuat akhirnya memilih mengundurkan diri dan memberikan jabatannya kepada Zainudin Amali. Sungguh, sangat memalukan," katanya.
"Ini bukan cuma menampar wajah menpora tapi juga Presiden jokowi. Ada manipulasi suara dilakukan di KLB yang melibatkan pejabat pemerintah," katanya.
"Kasusnya hampir sama dengan India saat pemilihan Ketua dan Wakil Ketua PSSI-nya pada 15 Agustus 2022," ungkap Akmal.
"Ketika itu FIFA mem-banned PSSI-nya India karena adanya intervensi. Sungguh, drama konyol yang sangat menyedihkan. Inilah gambaran sesungguhnya sepakbola Indonesia," ujar Akmal Marhali.