AYOMEDAN.ID - Satu per satu pelatih lokal yang duduk di kursi kepelatihan klub Liga 1 bertumbangan.
Mereka terbuang karena keputusan manajemen yang kurang puas dengan performa sang pelatih lokal.
Karena itu, kekinian bursa kepelatihan di klub Liga 1 didominasi oleh pelatih-pelatih asing.
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan, walau Liga 1 diputus sementara ini tanpa degradasi, kursi pelatih masih tetap panas.
Baca Juga: Beda Nasib dengan PSMS Medan dan Persib Bandung, Arema FC Disebut Dapat Keistimewaan PT LIB
"Pelatih lokal satu persatu terpental. Bergiliran antre, setelah Djadjang Nurjaman, Nil Maizar, Rahmad Darmawan, kini giliran Widodo C. Putra diputus kontrak Bhayangkara FC," terang dia, menyadur Instagramnya @akmalmarhali20, Selasa, 7 Februari 2023.
Dia mengatakan dari18 klub Liga 1, hanya dua tim saja yang masih mempercayakan pelatih lokal. Mereka adalah Aji Santoso di Persebaya Surabaya dan Seto Nurdiantoro di PSS Sleman.
Meskipun masih menaruh percaya pada kedua pelatih tersebut, kondisi tim pun pada papan klasemen sementara BRI Liga 1 tidak terlalu baik.
Namun, untuk Persebaya, mereka kini tercatat lima kali menang beruntung dan menduduki peringkat ketujuh.
Baca Juga: KLB PSSI Belum Mulai, Calon-calon Pejabat PSSI Disebut Sudah Manipulasi Data
Sementara PSS Sleman bertengger di peringkat ke-13. Posisi itu didapatkan setelah kekalahan dari Persib Bandung.
"Akankah posisi Aji dan Seto aman sampai akhir musim? Atau tersingkir seperti para nakhoda lokal lainnya," ujar Akmal.
Akmal mengatakan, pelatih asing menjadi tren di kompetisi sepakbola nasional. Tapi, di antara 16 klub yang memakai jasa ekspatriat hanya Persib, Persija Jakarta, dan PSM Makassar yang memiliki pelatih asing cukup menjanjikan.
"Setelah memecat Robert Rene Albert dan mendatangkan Luis Milla, Maung Bandung 14 laga beruntun tak terkalahkan. Persija bersama Thomas Doll sangat antusias dengan regenerasi yang dilakukan," katanya.