AYOMEDAN.ID - Pengamat sepak bola tanah air, Akmal Marhali menilai jika Liga 2 tidak dilanjut maka akan bermasalah pada sporting merit atau penentuan klasemen akhir.
Akmal sendiri tidak mengetahui bagaimana nasib Liga 2 ke depannya. Beda dengan Liga 1, kompetisi di level itu belum dimulai lagi sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
"Lanjut atau tidaknya Liga 2 simpang siur. Ada yang bilang tidak akan dilanjutkan," kata Akmal, mengutip dari Instagramnya @akmalmarhali20, Kamis, 12 Januari 2023.
"Efeknya, Liga 1 tanpa degradasi. Sungguh, ini mencederai aspek sporting merrit bila benar terjadi," katanya lagi.
Baca Juga: Kemnaker Beri Jawaban soal Kepastian Pencairan BSU 2023 Rp600 Ribu
Akmal mengatakan status Liga 1 akan diputuskan dalam Exco Emergency Meeting pada 12 Januari 2023.
Namun sebelumnya beredar kabar juga bahwa PT LIB menyebut tidak sanggup membiayai lagi Liga 1.
"Sebelumnya, klub Liga 2 menginginkan dilanjutkan dengan sistem bubble di mana pembiayaan semua ditanggung LIB. Sementara LIB menginginkan biaya ditanggung pihak klub dengan sistem home and away," katanya.
Akmal mengatakan sangat miris bila Liga 2 tidak berlanjut. Pasalnya nasib serupa dialami oleh Liga 3.
Baca Juga: Sejarah Makna Warna Merah dalam Perayaan Tahun Baru Imlek yang Turun Temurun, Begini Ceritanya
"Liga 3 di sejumlah daerah sudah lempar bendera putih untuk tak digelar," katanya.
Gelaran Liga 2 sendiri dihentikan sudah tiga bulan lamanya atau sejak tanggal 1 Oktober 2022 di mana Tragedi Kanjuruhan terjadi.
Sementara Liga 1 digelar dua bulan selepas tragedi tersebut, dan kini akan memasuki putaran kedua musim 2022/2023.