Sanksi FIFA Ringan, Pengamat Ingatkan Negara Pisahkan Urusan Sepak Bola dan Politik

AYOMEDAN.ID - Sanksi FIFA untuk Indonesia relatif ringan sehingga membuat angin segar bagi sepak bola Indonesia pasca pembatalan Piala Dunia U20.

Meski begitu, Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengingatkan bahwa semua elemen sepak bola di Indonesia lebih mawas diri ke depannya.

"Dalam konteks sanksi FIFA tetap tegas menjaga kedaulatan mereka ke anggotanya. Kita jangan juga lantas jemawa," kata Akmal lewat Instagram @akmalmarhali20.

"Indonesia harus rendah hati mengakui punya kesalahan. Jangan mengulangi kesalahan serupa. Walau dihukum ringan, posisi kita salah," kata dia.

Baca Juga: Peristiwa Bersejarah Tanggal 17 Ramadhan: Perang Badar hingga Ali bin Abi Thalib Wafat

Akmal mengatakan hal krusial yang penting dilakukan ke depannya memperjelas legal standing berkaitan dunia sepak bola Tanah Air dan cabang olahraga lainnya.

PSSI harus duduk satu meja dengan organisasi olahraga lainnya untuk membahas hal ini bersama pemerintah.

"Kita mau di posisi apa, bersaing secara regional atau puas dengan kondisi saat ini," kata dia.

"Maksudnya, kalau kita mau menggelar hajatan besar olahraga internasional, posisi politiknya harus tegas," katanya.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Kota Medan 8 dan 9 April, Bisa untuk Booster Pertama

"Harus dilakukan judicial riview terhadap konstitusi bangsa agar tidak diterjemahkan secara tekstual, tapi kontekstual," jelasnya.

Akmal mengatakan, jangan lagi kejadian seperti Piala Dunia U20 terulang. Pasalnya proses untuk mendapatkan amanat tersebut yang tidak mudah.

"Kasihan PSSI, sudah capek-capek bidding dan akhirnya berhasil, namun akhirnya gagal jadi tuan rumah karena penolakan berbagai elemen terhadap Israel," kata dia.

Akmal meminta agar ke depan pemerintah Indonesia tidak main-main. Pemerintah diminta harus bisa meredam gejolak di publik.