Khutbah Jumat Edisi Bulan Rajab Bertema Kontektualisasi Nilai dalam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

photo author
- Kamis, 16 Februari 2023 | 19:26 WIB
Khutbah Jumat Edisi Bulan Rajab Bertema Kontektualisasi Nilai dalam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Unsplash.com - David Rodrigo)
Khutbah Jumat Edisi Bulan Rajab Bertema Kontektualisasi Nilai dalam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Unsplash.com - David Rodrigo)

بلا حُرْفٍ وَلَا لُغَةٍ وَ لَا صَوْتٍ

Pada kesempatan itu Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam. Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, lalu Nabi Muhammad diminta kembali untuk meminta keringanan kepada Allah hingga akhirnya menjadi lima waktu saja setiap hari.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi Rajab dari NU Online Bertema Spirit Merawat Jagat Menjaga Peradaban

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra Mi'raj? Pertama, peristiwa Isra Mi'raj terjadi di tahun yang cukup berat bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dimana beliau ditinggalkan oleh istri tercinta Sayyidatuna Khadijah yang merupakan cinta terbesar beliau dan pendukung utama dakwah agama Islam di masa-masa paling awal. Beliaulah wanita pertama yang beriman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di tahun itu juga beliau kehilangan Abu Thalib, pamannya yang sangat melindungi perjuangan beliau dari gangguan kaum Quraisy Makkah. Sepeninggal keduanya Rasulullah berada dalam situasi yang jauh lebih sulit dan kehilangan figur pendukung perjuangan. Peristiwa Isra Mi'raj seakan memberikan pelipur lara bagi beliau dengan pengalaman ruhaniah dan jasadiah yang luar biasa di luar jangkauan pikiran manusia. Hal ini memberikan pelajaran agar tidak mudah patah semangat dalam perjuangan karena Allah akan memberikan jalan keluar dan kebahagiaan kepada kaum beriman yang taat kepada Allah.

Kedua, Isra Mi'raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dikatakan mukjizat karena tidak mampu dilakukan oleh manusia biasa, bahkan Isra Mi'raj adalah mukjizat terkhusus bagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak diberikan kepada para nabi lainnya. Begitu istimewanya, banyak kejadian demi kejadian didalam peristiwa itu yang sangat mengagumkan. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa alam raya ini amatlah luas dan kita dituntut untuk memahami ayat kauniyah disamping ayat Qur'aniyah yang kita baca.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat NU Online Terbaru, Bertema Isra Miraj Penuh Pesan

Ketiga, dalam peristiwa ini Rasul melihat kondisi umatnya yang di surga dan di neraka padahal waktu itu neraka dan surga belum ada penghuninya, karena surga dan neraka akan berpenghuni apabila kiamat sudah datang. Hal tersebut memberikan arti bahwa Rasul tidak hanya melakukan perjalanan spasial saja melainkan melompat ke masa depan melewati dimensi-dimensi waktu dan ruang. Tidak ada satupun manusia yang sudah sampai ke dalam surga dan neraka sebelum hari kiamat melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Keempat, dalam persinggahannya di Masjidil Aqsha Rasulullah disambut oleh para Nabi dan Rasul dan kemudian memimpin shalat berjamaah. Ini menunjukan keistimewaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bisa bertemu para anbiya' yang terdahulu hal demikian menunjukan bahwa para Anbiya' tidak mati di kubur namun mereka sedang shalat, ini selaras dengan sabda Nabi:

الأنبياء أَحْيَاء فِي قُبُورِهِمْ يُصَلُّونَ

Artinya : "Para Nabi hidup tetap di dalam kubur, mereka sedang shalat" (HR. al-Baihaqi dan ad-Dhabi).

Hal ini pun tercermin dimana para nabi tersebut menyambut beliau di setiap lapis langit.

Kelima, ketika Nabi Musa bertemu Allah di gunung Tur Sina disuruh melepas sandalnya namun Rasulullah masuk bertemu Allah dengan menggunakan sandalnya. Hal ini membuktikan bahwa sandal Rasulullah pun memperoleh kemuliaan karena menempel dengan manusia agung tersebut. Hal ini menjadi pelajaran agar kita selalu mengaitkan diri kita dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beroleh kemuliaan di dunia akhirat. Cinta kepada Rasulullah akan membawa kepada syafaatnya dan masuk surga Allah.

Keenam, Shalat yang awalnya 50 waktu menjadi lima waktu merupakan bukti kemurahan Allah pada hambanya, dan kejadian itu juga menunjukan betapa cintanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada umatnya beliau rela bolakbalik untuk meminta keringanan kepada Allah agar umatnya tidak terbebani. Sungguh luar biasa kasih sayang beliau selalu memikirkan umat-Nya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru dari NU Online Berjudul Makna Berkah Bulan Rajab

Ketujuh, dalam perjalanan Isra Mi'raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal ini memberikan pelajaran agar kita selalu dekat dengan masjid, menghidupkannya dengan shalat berjamaah dan kegiatan syiar Islam. Kita jadikan masjid sebagai pusat peradaban umat menuju kejayaan umat Islam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Efrilia Aminati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X