Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam riwayat yang lain disebutkan, bahwa orang-orang yang harinya justru lebih buruk dari hari-hari sebelumnya, maka tidak ada kebaikan selain kematian untuknya. Riwayat ini sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdurrahman as-Sakhawi dalam kitab Al-Maqashidul Hasanah, juz I, halaman 631. Rasulullah saw bersabda:
Baca Juga: Urutan BBM Termurah ke Termahal dari SPBU Pertamina hingga Shell
مَنْ اِسْتَوَى يَوْمَاهُ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ آَخِرُ يَوْمَيْهِ شَرًّا فَهُوَ مَلْعُوْنٌ وَمَنْ لَمْ يَكُنْ فِي الزِّيَادَةِ فَهُوَ فِي النُّقْصَانِ وَمَنْ كَانَ فِي النُّقْصَانِ فَالْمَوْتُ خَيْرٌ لَهُ وَمَنْ اِشْتَاقَ إِلَى الْجَنَّةِ سَارَعَ فِي الْخَيْرَاتِ
Artinya, “Barangsiapa yang kedua harinya (saat ini dan kemarin) sama, maka ia (tergolong) orang yang rugi. Barangsiapa yang dua hari terakhirnya lebih buruk, maka ia terlaknat. Barangsiapa yang tidak berada pada peningkatan, maka ia berada pada pengurangan. Barangsiapa yang berada pada pengurangan, maka kematian lebih baik baginya. Dan, barangsiapa yang merindukan surga, maka ia akan cepat-cepat dalam melakukan kebaikan.” (HR ad-Dailami).
Syekh Nuruddin Al-Harawi Al-Qari (wafat 1014 H) dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih, juz IV, halaman 352, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ziyadah (peningkatan-penambahan) pada hadits di atas adalah dengan bertambahnya ilmu, ibadah, dan segala bentuk kebaikan. Bukan bertambahnya dunia dan jabatan. Sebab, keberuntungan selalu berpihak pada orang yang meningkatkan ketaatan dan kebaikannya, bukan dunia dan jabatannya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap, Tulisan Arab dengan Artinya
Berkaitan hal ini, Allah swt memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk selalu introspeksi perihal apa yang akan menjadi bekalnya menuju akhirat. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18).
Imam al-Qusyairi (wafat 465 H) dalam kitab tafsir Lathaiful Isyarat atau Tafsir Al-Qusyairi menjelaskan bahwa ayat di atas memiliki dua arti ketakwaan, yaitu:
Baca Juga: MAAF! Hanya Usia Segini yang Bisa Ikut Tes CPNS 2023, Simak Juga Syarat Lainnya
1. Meningkatkan ketakwaan dengan cara memikirkan balasan yang akan didapatkan kelak di akhirat atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan di dunia;
2. Mmeningkatkan ketakwaan dengan cara mawas diri dan introspeksi, yaitu dengan memaksimalkan waktunya untuk menambah ketaatan. Dengan kata lain, menumbuhkan semangat baru di hari-hari baru yang dihadapi oleh setiap orang.
Artikel Terkait
Download Naskah Khutbah Jumat Tahun Baru 2023 Berjudul Jadi Muslim yang Beruntung di Tahun Baru
Naskah Khutbah Jumat Tahun Baru Sangat Menyentuh, Bisa Didownload Format PDF
Resep Pastel Isi Ragout Berbentuk Unik Beda dari Biasanya, Cocok jadi Ide Jualan
Resep Polkadot Choco Swiss Roll yang Enak dan Menarik, Cocok jadi Kue Hantaran saat Acara Lamaran
Resep Sosis Kari ala Jerman yang Enak dan Mudah Cara Membuatnya, Cocok untuk Menu Sarapan Bareng Suami
Teks Khutbah Jumat NU Online Terbaru Tentang Renungan Awal Tahun
Daftar Harga BBM Pertamina dan Shell Terbaru di Kota Medan Berlaku Mulai Januari 2023
Berapa Harga BBM Pertamina di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung Ter-update Hari Ini Kamis, 5 Januari 2023?
Aset BTN Bakal Tembus Rp400 Triliun, Laba Bisa Rp3 Triliun
Cara Mudah Membuat Gado-gado, Makanan Sehat untuk Sarapan hingga Makan Malam
Resep Puding Nagasari Anti Ribet: Dessert Sederhana, Lembut, Menggugah Selera
Update Harga BBM 5 Januari 2023 di Lampung Pasca Resmi Turun dari Pertamina
Perbandingan Ranking FIFA Timnas Indonesia dengan 3 Kontestan Piala AFF 2022 Lain