Khutbah Jumat tentang Tahun Baru, Tema Orientasi Hidup Lebih Baik dengan Ridha Allah Swt

photo author
- Rabu, 28 Desember 2022 | 15:29 WIB
Khutbah Jumat tentang Tahun Baru, Tema Orientasi Hidup Lebih Baik dengan Ridha Allah Swt (Pixabay.com/Mario Vogelsteller)
Khutbah Jumat tentang Tahun Baru, Tema Orientasi Hidup Lebih Baik dengan Ridha Allah Swt (Pixabay.com/Mario Vogelsteller)

Niat adalah urusan hati.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Umar bin Khattab radliyallahu ‘anh:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya segala amalan itu tergantung kepada niatnya; dan sesungguhnya tiap-tiap orang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.

Dalam kajian fiqih, niat didefinisikan dengan “menyengaja sesuatu dengan disertai perbuatannya”. Niat kita ada bersamaan dengan permulaan kegiatan kita.

Ketika melakukan shalat, sama-sama kita mengerjakan shalat empat rakaat, tapi niatlah yang membedakan antara shalat dzuhur, ashar, dan shalat isya’. Sama-sama shalat dua rakaat, niatlah yang membedakan antara shalat subuh dengan shalat sunnah tahiyatul masjid, dan seterusnya.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah

Niat inilah juga yang akan mengubah aktivitas duniawi kita menjadi aktivitas akhirat. Makan kita, minum kita, jalan kita, kerja kita, semua aktivitas kita yang berupa aktivitas duniawi akan menjadi aktivitas akhirat apabila kita niatkan semuanya dalam rangka untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Keberangkatan kita ke kantor atau ke pasar, ke tempat kerja masing-masing akan bernilai ibadah apabila kita niatkan untuk mencari nafkah guna menghidupi keluarga dalam rangka menjalankan perintah Allah subhanahu wata’ala.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Kalaupun kita ingin melakukan refleksi atas semua yang sudah kita lakukan maka sebenarnya refleksi yang tepat kita lakukan, bukan setiap tahun, tapi setiap hari sebelum tidur. Setelah kita mengambil air wudlu, kita melakukan shalat isya’, kita jauhkan hanphone dari tempat tidur kita, lalu kita berdoa sembari kita merefleksikan apa yang selama sehari ini sudah kita perbuat. Sebelum tidur, kita meminta ampun kepada Allah atas semua kesalahan yang kita perbuat dan berkomitmen untuk memperbaiki diri di esok hari.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Keesokan harinya, setelah kita bangun tidur, sebelum kita memegang hanphone, kita berdoa, mengambil air wudhu, shalat shubuh, kemudian berzikir seraya berdoa, dan menata niat kita. Kita berangkat kerja dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim. Kita mulai aktivitas kerja kita dengan niat mencari nafkah, guna memenuhi perintah Allah, guna ibadah kepada Allah. Semua aktivitas kita di tempat kerja, di lembaga pendidikan, di rumah tangga atau dimanapun, kita niatkan semuanya untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.

Inilah hakikat tajdînun niyat. Dengan menata niat, kita juga akan tertuntun untuk senantiasa takwa kepada Allah. Kita tidak akan terjerumus dalam tindakan-tindakan curang, menipu, atau tindakan lain yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala.

Dengan menata niat, semua aktifitas kita akan dibimbing oleh Allah; akan sesuai dengan apa yang dikehendaki olehnya.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah,

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X