يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِين
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (al-Baqoroh, 153)
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: “Katakanlah, “Hai hamba-hamba ku yang beriman bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (az-Zumar, 10)
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Singkat Jumadil Ula 1444 Hijriah: Setiap Muslim adalah Pendakwah Agama
Cukuplah dua firman Allah SWT ini untuk menjelaskan kepada kita agar bersifat sabar dalam menghadapi masalah. Dua ayat ini menegaskan bahwa sabar adalah tanda keimanan seseorang, orang yang sabar akan disertai oleh Allah SWT. dan lebih penting dari itu adalah orang yang sabar akan mendapatkan pahala tanpa batas.
Namun, sabar disini harus kita bangun secara konstruktif, secara produktif. Hal ini disebabkan banyak di antara kita yang salah kaprah memahami sabar.
Pertama, sabar dimaknai sebagai tindakan pasrah tanpa usaha perbaikan. Kedua, sabar dimaknai sebagai akhir dari semua usaha. Dengan makna sabar seperti ini, berarti sabar telah dimaknai sebagai suatu tindakan yang tidak produktif.
Sabar hanya sebagai sebuah akhiran dan bukan sebagai pengiring tindakan atau aktifitas. Padahal sabar yang benar adalah sabar dalam arti produktif. Bagaimana caranya?
Baca Juga: 4 Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Tugasnya Mengambil Empat Hal Ini
Pertama, sabar haruslah dibarengi dengan instropeksi dan evaluasi dari apa yang kita lakukan. Jika seseorang gagal dalam usaha misalnya, seseorang haruslah sabar karena manusia hanya bisa berusaha namun penentu utama keberhasilan adalah Allah SWT, dengan begitu, sabar menjadikan seseorang tidak patah semangat, tidak pantang mundur apalagi putus asa.
Setelah itu, seseorang harus mengevaluasi apa yang salah, untuk diperbaiki. Sabar oleh karena itu bisa dijadikan awalan untuk bangkit dari keterpurukan, untuk lebih maju dari sebelumnya.
Yang kedua, sabar adalah bentuk optimisme. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Allah dalam surah az-zumar ayat 10 di atas, وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ (bumi Allah SWT luas) ini artinya, jangan menganggap masalah, kegagalan dan keterpurukan sebagai akhir dari segalanya.
Bumi Allah SWT luas. Berlarilah, dan berusahalah dunia tidak sempit. Siapa yang berusaha, maka ia akan mendapatkan hasil.
Baca Juga: Catat! Ini Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat
Artikel Terkait
10 Ayat Surat Al Kahfi serta Keutamaan Membacanya di Hari Jumat
9 Amalan Sunnah di Hari Jumat Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Potong Kuku dan Kumis
Apa yang Harus Dilakukan jika Tertinggal Sholat Jumat? Simak Penjelasannya
Inilah Keistimewaan Hari Jumat yang Disebutkan dalam Tiga Hadits
Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Junub Laki-laki Sebelum Sholat Jumat
PPPK Guru Kemenag 2022 Dibuka? Begini Penjelasan Kementerian Agama
Bolehkan PPPK Ikut CPNS 2023? Simak Penjelasan BKN, DPR dan KemenPAN RB
Naskah Khutbah Jumat Singkat 5 Menit Tentang Menjaga Lingkungan, Bisa Didwonload Format PDF
Teks Khutbah Jumat Edisi Jumadil Ula: Tetap Optimis di Tengah Beragamnya Musibah
Berapa Gaji Pokok PNS dan PPPK Lulusan SMA? Simak Besaran dan Golongannya
Naskah Khutbah Jumat Singkat Jumadil Ula 1444 Hijriah: Setiap Muslim adalah Pendakwah Agama
Download Naskah Khutbah Jumat PDF, Singkat Cuma 7 Menit Tentang Menyikapi Musibah
10 Instansi Terfavorit CPNS dan PPPK Berdasarkan Jumlah Peminatnya
Naskah Khutbah Jumat Terkini Desember 2022: Optimislah Dalam Menjalani Hidup
CPNS 2023 Segera Dibuka, Inilah 4 Kementerian yang Membuka Formasi untuk Lulusan SMA Sederajat
Bersiap! Ada 4 Formasi Prioritas CPNS 2023, Cek Apakah Kamu Salah Satunya?