Khutbah Jumat Penghujung Bulan Safar NU Online tentang Sabar dengan Takdir

photo author
- Rabu, 21 September 2022 | 08:31 WIB
Khutbah Jumat NU Online penghujung bulan Safar (Unspalsh/Muhammad Adil)
Khutbah Jumat NU Online penghujung bulan Safar (Unspalsh/Muhammad Adil)

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah.

Tidak ada satupun manusia yang selama hidupnya selalu menemui apa yang diingini, selalu mendapatkan semua yang diharapkan dan segala cita-citanya menjadi nyata. Dalam setiap hidup manusia pasti ada suka dan duka. Sedih dan bahagia datang silih berganti. Maka sabar dan syukur adalah dua sikap yang harus dimiliki setiap diri agar bisa menjalani hidup dengan baik demi meraih ridha Allah SWT.

Setiap manusia dalam hidupnya ada kalanya menemui sesuatu yang cocok dengan keinginannya, ada kalanya pula menemui hal-hal yang tak diinginkannya bahkan ia benci. Dua keadaan itu mengharuskan kita bersikap sabar. Kesehatan, keselamatan, harta, pangkat dan segala kenikmatan dunia adalah hal-hal yang pasti kita inginkan. Namun, justru keadaan-keadaan inilah yang lebih membutuhkan sikap sabar. Kita harus bisa menahan diri agar tidak terjerumus dalam kenikmatan-kenikmatan fatamorgana dunia yang akan menghantarkan kita pada kehancuran.

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah dengan Tema Bulan Safar Bulan Sial, Cocok untuk Materi Tausyiah para Penceramah

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Munafiqun ayat 9:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُواْ لَا تُلۡهِكُمۡ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ

Artinya: "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi."

Selanjutnya, sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan dan watak manusia yaitu menjalani taat dan menjauhi maksiat. Setiap hamba harus terus bersabar dalam ketaatan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan sabar tingkat tertinggi adalah sabar menghadapi musibah-musibah seperti kematian, sakit, kecelakaan, hilangnya harta dan lain sebagainya.

Seorang hamba yang baik harus rela dengan ketentuan Allah dan meyakini bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan. Semuanya akan kembali kepada Allah, Tuhan Yang Maha Menciptakan. Dengan keyakinan seperti ini maka ia akan tetap teguh dan kuat untuk melanjutkan langkah untuk meneruskan hidup.

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 155 dan 157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧

Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Hadirin yang Berbahagia.

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 172 sebagai berikut:

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: NU Online Jatim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X