لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ
"Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa." (HR Bukhari dan Muslim).
'Adwa adalah keyakinan tentang adanya wabah penyakit yang menular dengan sendirinya, tanpa sebuah proses sebelumnya dan tanpa seizin Allah. Thiyarah adalah keyakinan tentang nasib baik dan buruk setelah melihat burung. Dalam masyarakat jahiliah ada mitos yang mengatakan, bila seorang keluar rumah dan menyaksikan burung terbang di sebelah kanannya, maka tanda nasib mujur bakal datang. Sementara bila melihat burung terbang di sebelah kirinya maka tanda kesialan akan tiba sehingga sebaiknya pulang.
Sedangkan hamah adalah semacam anggapan bahwa ketika terdapat burung hantu hinggap di atas rumah maka pertanda nasib sial akan tiba kepada pemilik rumah tersebut. Tak beda jauh dengan shafar yang diyakini sebagai waktu khusus yang bisa mendatangkan malapetaka.
Baca Juga: 5 Amalan di Bulan Safar yang Bisa Datangkan Keberkahan dan Menjauhkan Kesialan
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Islam tidak mengenal hari, bulan, atau tahun sial. Sebagaimana seluruh keberadaan di alam raya ini, waktu adalah makhluk Allah. Waktu tidak bisa berdiri sendiri. Ia berada dalam kekuasaan dan kendali penuh Rabb-nya. Setiap umat Islam wajib berkeyakinan bahwa pengaruh baik maupun buruk tidak ada tanpa seizin Allah ﷻ.
Begitu juga dengan bulan Safar. Ia adalah bagian dari dua belas bulan dalam satu tahun hijriah. Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Qamariyah, terletak sesudah Muharram dan sebelum bulan Rabiul Awwal.
Ibnu Katsir ketika menafsirkan Surat at-Taubah ayat 36 yang membicarakan tentang bilangan bulan dalam satu tahun, menjelaskan bahwa nama shafar terkait dengan aktivitas masyarakat Arab terdahulu. Shafar berarti kosong. Dinamakan demikian karena di bulan tersebut masyarakat kala itu berbondong-bondong keluar mengosongkan daerahnya, baik untuk berperang ataupun menjadi musafir.
Rasulullah sendiri menampik anggapan negatif masyarakat jahiliah tentang bulan Safar dengan sejumlah praktik positif. Habib Abu Bakar al-‘Adni dalam Mandhûmah Syarh al-Atsar fî Mâ Warada 'an Syahri Shafar memaparkan bahwa beberapa peristiwa penting yang dialami Nabi terjadi pada bulan Safar, di antaranya pernikahan beliau dengan Sayyidah Khadijah, menikahkah putrinya Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, hingga mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah. Artinya, Rasulullah membantah keyakinan masyarakat jahiliah bukan hanya dengan argumentasi tapi juga pembuktian bagi diri beliau sendiri. Dengan melaksanakan hal-hal sakral dan penting di bulan Safar, Nabi seolah berpesan bahwa bulan Safar tidak berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Hadirin Rahimakumullah,
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Safar Terbaru Berjudul Safar Bukan Bulan Sial, Bukan Bulan Bencana
Manusia diperintahkan untuk senantiasa melakukan proses-proses dan tahapan-tahapan yang wajar. Islam adalah agama yang sangat menghargai fungsi akal sehat. Karena itu, tiap pekerjaan amat dianjurkan melalui satu perencanaan yang matang dan ikhtiar yang maksimal. Selebihnya adalah doa dan kepasrahan total kepada Allah.
Sial atau beruntung merupakan kelanjutan dari proses dan tahap tersebut, bukan pada mitos-mitos khayal yang tak masuk akal. Untuk terbebas dari penyakit, manusia diperintahkan untuk hidup bersih dan menghindari pengidap penyakit menular. Agar selamat dari bangkrut, pedagang disarankan untuk membuat perhitungan yang teliti dan hati-hati. Agar lulus ujian, pelajar mesti melewati belajar secara serius. Dan seterusnya.
Menolak adanya "bulan sial" dan "bulan beruntung" akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang wajar. Tidak malas ikhtiar karena merasa hari-harinya pasti diliputi keberuntungan. Juga tidak dicekam kecemasan karena dihantui hari-hari penuh sial. Sebagai hamba, manusia didorong untuk berencana, berjuang, dan berdoa; sementara ketentuan hasil dipasrahkan kepada Allah. Dengan demikian, saat menuai hasil, kita tetap bersyukur; dan tatkala mengalami kegagalan, kita tidak lantas putus asa.
Artikel Terkait
Memasuki Bulan Safar, Inilah 5 Doa Tolak Bala dapat Dibaca Agar Terhindar dari Musibah dan Kesialan
15 Quotes September Penuh Makna Berisi Harapan dan Doa, Cocok Dijadikan Status Media Sosial
2 Doa Bulan Safar Lengkap Arab Latin dan Artinya beserta Peristiwa Pentingnya
5 Amalan di Bulan Safar yang Bisa Datangkan Keberkahan dan Menjauhkan Kesialan
Khutbah Jumat Terbaru tentang Bulan Safar dalam Islam dan Anggapan Orang Jahiliyah
Teks Ceramah Singkat Tentang Bulan Safar Lengkap dengan Mukadimah Cocok Juga sebagai Materi Pidato
Naskah Khutbah Jumat Singkat Safar dengan Tema Safar Bulan Baik
Doa Menyambut Bulan Baru, Bisa Dibaca juga ketika Masuk Awal September
Masuk September 2022, Baca Doa Awal Bulan Ini Lengkap Arab, Latin dan Terjemahannya
Hore…Harga BBM Subsidi Tak Jadi Naik
Benarkah BBM Pertalite Naik pada 1 September 2022? Cek Harga Terbarunya di sini
Direncanakan Naik, BBM Nonsubsidi Malah Turun Harga, Ini Besarannya
Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J, Putri Candrawathi Tak Ditahan, Ini Alasannya
Cairkan Makanan Beku dari Freezer, Simak Cara Aman Berikut Supaya Makanan Tetap Enak Dimakan
Tips Menyimpan Pisang, Agar Tidak Cepat Rusak
Download 4 Naskah Khutbah Jumat Singkat Bulan Safar untuk Empat Pekan Format PDF, Tinggal Cetak
Heboh BBM Bercampur Air di SPBU Banyuwangi, Kendaraan yang telah Diisi Langsung Mogok
Habib Bahar bin Smith Bebas, Ini yang Dilakukan setelah Keluar dari Penjara
Korban Kecelakaan truk di Bekasi Bertambah Jadi 33 orang