Benarkah Safar Bulan Sial? Begini Penjelasan Menurut Pandangan Islam

photo author
- Selasa, 30 Agustus 2022 | 08:48 WIB
Benarkah Safar bulan sial? Simak penjelasannya menurut pandangan Islam (Nu.or.id)
Benarkah Safar bulan sial? Simak penjelasannya menurut pandangan Islam (Nu.or.id)

Selain Ibnu Katsir, Ibnu Manzhur juga menjelaskan lebih rinci terkait asal muasal bulan Safar.

1. Sebagaimana penjelasan Ibnu Katsir.

2. Orang Arab memiliki kebiasaan memanen semua tanaman yang mereka tanam, dan mengosongkan tanah-tanah mereka dari tanamanan pada bulan Safar.

3. Pada Safar, orang Arab memiliki kebiasaan memerangi setiap kabilah yang datang, sehingga kabilah-kabilah tersebut harus pergi tanpa bekal (kosong) karena mereka tinggalkan akibat rasa takut pada serangan orang Arab.

Islam Tepis Anggapan Safar Bulan Sial

Sebagaimana kita ketahui, meski anggapan Safar bulan sial ada pada zaman jahiliyah, namun keyakinan itu masih melekat hingga sekarang.

Mereka meyakini bahwa di bulan Safar akan terjadi musibah yang luar biasa dan akan terjadi cobaan melebihi bulan-bulan lainnya.

Menepis anggapan tersebut, Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bulan Safar dan bulan lainnya tidak memiliki perbedaan sama sekali.

Menurutnya pada bulan Safar dapat terjadi keburukan maupun kebaikan. Dengan kata lain tidak boleh menganggap bulan Safar diyakini sebagai bulan yang dipenuhi dengan kejelekan dan musibah.

Baca Juga: Doa Awal Bulan Safar Lengkap Tulisan Arab Latin dan Terjemahan, Mohon Perlindungan dari Keburukan

Ibnu Rajab mengatakan semua bulan, zaman, dan tahun merupakan makhluk Allah SWT, yang di dalamnya bisa saja terjadi suatu kesialan, bencana, dan musibah. Maka sangat tidak logis jika musibah hanya dikhususkan pada bulan Safar dan meniadakannya pada bulan-bulan lainnya.

Berdasarkan keterangan Ibnu Rajab, penyebab zaman atau waktu diberkahi atau tidak diberkahi oleh Allah SWT tergantu dari orang yang mengisi zaman atau waktu tersebut.

Jika diisi dengan kebaikan maka keberkahan akan turun, begitu pula sebaliknya jika diisi kemaksiatan dan kemunkaran maka Allah akan menurunkan marabahaya, penyakit dan keburukan lainnya.

Rasulullah SAW sendiri menolak anggapan Safar bulan keburukan dan kesialan.

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: NU Online Jatim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X