Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar, bahkan mengalami langsung bencana dan fenomena alam. Gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu cukup menimbulkan kekhawatiran dalam diri kita.
Korban-korban akibat gempa bumi insya Allah wafat husnul khatimah dan Allah tempatkan di tempat yang tertinggi di sisi-Nya. Sudah sepatutnya kita mengulurkan bantuan kepada saudara-saudara kita, baik berupa tenaga maupun harta benda.
Kendati sejatinya kita tidak saling mengenal, namun pada hakikatnya kita semua adalah saudara, saudara dalam agama, saudara dalam bernegara, juga saudara dalam kemanusiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, satu sama lainnya saling kuat-menguatkan.”
Baca Juga: UMK Kota Medan 2023 Naik, Ini Kisaran Upah Minimum Kabupaten-Kota di Sumatera Utara
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Selain memberikan bantuan berupa tenaga dan harta, kita juga perlu berdoa untuk saudara-saudara kita agar diberikan kekuatan dan kesabaran terhadap musibah yang menimpa mereka. Sifat sabar sangat penting eksistensinya dalam diri seorang mukmin.
Tanpa rasa sabar, seseorang yang tertimpa musibah tidak akan segan-segan mengutuk atau menyalahkan takdir Allah yang telah ditetapkan, kendati rasa kehilangan yang menusuk dalam hati hingga menimbulkan kesedihan yang mendalam adalah manusiawi.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Baca Juga: Tak Bisa Salurkan Hasrat Seksual Akibat Gempa Cianjur, Warga Dirikan 'Tenda Sakinah'
Sifat sabar dalam menghadapi musibah merupakan cerminan dari ketulusan hati seorang mukmin dalam menghamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Pasalnya apabila seorang hamba sudah benar-benar ikhlas dan rida terhadap segala ketentuan yang telah ditakdirkan oleh Allah, maka baik dan buruknya akan diterima dengan kesabaran dan kesadaran bahwa semua yang menimpanya merupakan suratan takdir. Hal ini pernah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه-، عن النبي -صلى الله عليه وسلم- أنّه قال: (ما يُصِيبُ المُؤْمِنَ مِن وصَبٍ، ولا نَصَبٍ، ولا سَقَمٍ، ولا حَزَنٍ حتَّى الهَمِّ يُهَمُّهُ، إلَّا كُفِّرَ به مِن سَيِّئاتِهِ). رواه مسلم
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (Hadits riwayat Imam Muslim)
Jamaah yang dirahmati Allah, dari hadits yang dibacakan tadi, kita dapat mengambil faedah bahwa kesabaran seorang mukmin terhadap setiap sesuatu yang tidak menyenangkan yang menimpanya akan diberikan ganjaran oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dengan ganjaran berupa dihapusnya dosa-dosa kita.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Lokasi Bencana Bukan Untuk Wisata