AYOMEDAN.ID—Walaupun tidak mengalami kerusakan mobil yang terkena banjir wajib diperiksa. Hal ini untuk mengantisipasi kendala kecil yang berujung besar.
Dikutip kantor berita Antara dari Auto2000, pemilik kendaraan roda empat disarankan segera memeriksa kondisi mobil yang terkena banjir meski kondisinya tidak rusak. Atau tidak sampai terendam ke bagian mesin.
Berikut daftar ketidaknyamanan atau kerusakan yang akan muncul setelah mobil melintasi kawasan banjir meski kondisinya tidak rusak, berdasarkan Auto2000:
Baca Juga: Jumat Berkah Forum Jurnalis Cirebon Bagikan Nasi Kotak untuk Tukang Becak dan Tukang Ojek
Bau tidak sedap di kabin
Air banjir bisa masuk ke dalam kabin melalui lubang di bawah dek atau melalui celah pintu yang karetnya mulai getas. Jangan lupa, tekanan air banjir sangat kuat sehingga bisa saja masuk lewat celah sangat kecil.
Air banjir pasti kotor dan bau. Akibatnya bau tidak sedap akibat banjir menetap di dalam mobil dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Baca Juga: Residivis di Medan Ditangkap Warga Saat Mencuri Handphone Milik Pedagang Baju
Sistem kelistrikan mobil bisa rusak
Bagian kelistrikan mobil sangat rentan saat mobil terendam banjir, apalagi dalam waktu lama dan tidak terdeteksi. Ketika mobil terendam atau melewati jalan banjir, sistem kelistrikan masih berfungsi dengan baik.
Namun seiring waktu, air bisa masuk ke dalam celah sambungan kabel atau konektor kelistrikan dan membuatnya rusak. Sangat berbahaya jika air kotor berhasil menjangkau area sensitif seperti ECU (Electronic Control Unit) atau sekering.
Salah satu alasan disarankan untuk mencuci mobil setelah terkena hujan atau banjir adalah membersihkan bodi dari kotoran yang bisa memicu karat.
Khususnya yang patut diwaspadai adalah kolong mobil dan area spakbor. Termasuk celah antarpanel bodi mobil sebagai tempat bersembunyinya air kotor yang dapat membuat bodi mobil berkarat.
Baca Juga: Merasa Bersalah, Lucinta Luna Takut Mati dan Yakin Tidak akan Masuk Surga