Hadirin Rahimakumullah
Tema khutbah kita pada siang hari ini adalah mengingatkan terkait kematian. Hal tersebut penting untuk terus diingatklan agar manusia khususnya umat Islam dapat menyongsong kematian yang sudah pasti datang dengan persiapan yang optimal.
Bahwa ada kejadian yang demikian menyesakkan dada pada awal pekan lalu, tepatnya Sabtu tanggal 01 Oktober 2022 yakni di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Data menunjukkan bahwa lebih dari seratus orang meninggal dunia usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Belum lagi setiap hari kita disuguhi berita duka. Bahkan kita dapat melihat sendiri dengan mata kepala kita kerabat, teman, dan tetangga satu demi satu menghadapi kematian.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Bulan Maulid Terbaru tentang Kepemimpinan
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Hadirin, sudahkah kematian demi kematian menjadi nasihat bagi kita? Sudahkah takziah yang dilakukan menjadi tausiah bagi kita semua? Maut adalah kepastian yang tidak dapat dimajukan atau pun dimundurkan barang sesaat pun.
Malaikat maut tidak permisi kepada orang yang sehat. Malaikat maut juga tidak minta izin kepada seorang anak atau pun remaja. Ajal tidak menunggu kita sakit. Ajal juga tidak menanti masa tua kita.
Jika telah datang waktunya, siapa pun pasti akan menemui ajalnya. Oleh karena itu, persiapan menuju kematian semestinya kita lakukan dalam setiap tarikan nafas kita.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Allah ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ (آل عمران:١٨٥ )
Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS Ali ‘Imran: 185).
Dalam ayat lain, Allah Taala berfirman: