AYOMEDAN.ID -- Naskah khutbah kali ini mengambil judul Anjuran Sabar di Tengah Ujian Hidup.
Naskah khutbah Jumat ini bisa menjadi referensi materi khutbah bagi para khatib saat sholat Jumat.
Pada materi khutbah Jumat tersebut dibahas mengenai anjuran sabar, terutama saat kondisi sulit seperti sekarang ini, ditengah kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat tentang Sedekah, dapat Didownload Format PDF
Selain itu, melalui uraian materi khutbah Jumat, umat Islam diingatkan kembali bahwa hidup sarat dengan dinamika, termasuk hal yang tidak diinginkan.
Sabar adalah di antara sikap yang dapat dipilih umat Islam agar siap dengan realita hidup. Bahwa ada kalanya hidup tak sesuai dengan realita, akan tetapi tetap optimis.
Untuk membahas lebih dalam mengenai hal itu, berikut uraian lengkap khutbah Jumat singkat berjudul Anjuran Sabar di Tengah Ujian Hidup.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ. (البقرة: ١٥٥-١٥٧) ـ
Jamaah Rahimakumullah.
Di kesempatan istimewa ini saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah Jumat untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan. Pada saat yang bersamaan, juga senantiasa meningkatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Taala yang telah menganugerahkan banyak nikmat. Saking banyaknya nikmat yang diberikan, terkadang kita lupa tidak merawat dan mensyukurinya. Di antara nikmat itu seperti nikmat sehat, sempat, dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam.
Semua nikmat yang dianugerahkan kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu persatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Taala: