Masih menurut Says, masyarakat China yang patriarki pada masa itu lebih menyukai laki-laki daripada perempuan, karena melahirkan anak laki-laki berarti berkah besar bagi keluarga.
Masyarakat Hakka biasanya membeli Mangkuk Ayam untuk anak laki-laki mereka dan mengukir namanya atau tanda unik di atasnya.
Bunga dan daun
Sementara itu, bunga peony mewakili pepatah umum China yang yaitu, “Bunga mekar dengan kekayaan dan kemakmuran.”
Bunga peony melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan status sosial yang tinggi sedangkan daun pisang berarti keberuntungan.
Meski punya nilai-nilai luhur, hari ini, produksi masal Mangkuk Ayam atau Rooster Bowl telah banyak mengikis nilai-nilai yang adiluhung itu. Apalagi produk Mangkuk Ayam berbahan plastik dengan tujuan hanya untuk melestarikan desain kuno.
Baca Juga: Niat Ingin Bangun Ruangan Baru di Halaman Belakang, Pria Ini Temukan Fosil Dinosaurus di Rumahnya
Dengan berbagai variannya, sudah sulit menemukan bentuk Mangkuk Ayam yang asli. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia, barang ini dibawa para imigran. Mangkuk porselen seperti itu dianggap sebagai barang koleksi langka yang dilukis dengan tangan secara unik oleh perajin terampil.
Saat ini seni pembuatan Mangkuk ayam yang autentik masih dilakukan di Lampang, Thailand. Namun belakangan, perusahaan di Indonesia mengklaim hak paten desain ayam itu pada 2017. Siapa saja yang memproduksi, menggunakan, atau memperdagangkan gambar ayam itu akan dijerat pidana penjara 5 tahun atau denda Rp2 miliar.