Tidak terasa kita sudah berada di pekan terakhir bulan Sya'ban. Ini artinya sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba. Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah. Sudah jamak kita ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat. Allah menjadikan bulan Ramadhan dengan begitu istimewa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ. قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى مَذْقَةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ، وَمَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ (رواه البيهقي وابن خزيمة وغيرهما)
Artinya: “Wahai umat manusia, telah ada di hadapan kalian bulan agung yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan berpuasa di dalamnya sebagai kewajiban dan menghidupkan malam-malamnya sebagai kesunnahan. Bulan yang merupakan bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah surga. Bulan santunan, yang jika orang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa di bulan itu, maka menjadi ampunan Allah terhadap dosa-dosanya dan terbebas dirinya dari neraka dan dia mendapat pahala yang menyerupai pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang pahalanya sedikit pun.” Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki sesuatu untuk diberikan sebagai makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa meskipun berupa satu buah kurma, seteguk air atau sedikit susu yang dicampur dengan air. Dan barang siapa memberikan minuman kepada orang yang berpuasa, maka Allah memberikannya minum dari telagaku satu tegukan yang setelahnya dia tidak akan merasakan haus hingga dia masuk surga. Bulan Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka” (HR al-Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, dan lainnya).
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Hadits ini dapat kita pahami paling tidak dengan dua hal. Pertama, kita tak punya alasan untuk tidak berbahagia menyambut bulan Ramadhan sekaligus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Karena kasih sayang Allah benar-benar telah dibuka lebar untuk umat Islam. Demikian ini tak akan ditemui di bulan-bulan yang lainnya. Tentu sangat rugi kalau umat Islam menyia-nyiakan dan melewatinya begitu saja, tanpa melakukan amal, baik wajib maupun sunnah.
Kedua, hendaknya kita saling meningkatkan empati terhadap sesama agar kegembiraan di antara umat Islam terus menghiasi bulan Ramadhan. Empati tidak selalu dengan cara memberikan sesuatu yang sangat bernilai. Dengan memberi makanan dan minuman pun saat hendak berbuka puasa, itu sudah mampu membuat kalangan umat Islam tersenyum, tanda bahagia.
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Sungguh menjadi kesempatan yang mulia dan tiada tara bila kita semua benar-benar bisa mendapati bulan Ramadhan nanti. Di bulan Ramadhan ini seyogyanya kita jadikan wasilah untuk menjadi hamba yang kian dekat dengan Allah swt, makin takwa kepada Allah, tambah istikamah amal-amal kebaikan kita, dan tentu juga kian memiliki jiwa sosial tinggi kepada sesama. Alangkah meruginya kita bila Ramadhan diperlakukan sekadarnya saja, tanpa sarat makna terhadap kehidupan lebih baik. Apalagi pintu-pintu maaf telah dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup.
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Telah banyak penjelasan tentang hal-hal yang istimewa di bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya, pertama, Allah swt membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah saw bersabda:
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat berjudul Mendahulukan Akhlak kepada Allah
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Artinya: Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah swt memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka. (HR Tirmidzi)
Kedua, puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutnya. Rasulullah saw bersabda: