lifestyle

Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan

Senin, 13 Maret 2023 | 22:16 WIB
Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan (Unsplash/Rifky Nur Setyadi)

AYOMEDAN.ID -- Simak naskah Khutbah Jumat edisi terbaru NU Online berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan.

Mengingat Kematian Jelang Ramadhan perlu disampaikan agar umat Islam senantiasa ingat bulan suci ladangnya pahala yang bisa jadi bekal saat kematian nanti.

Khutbah Jumat ini akan menjelaskan bagaimana malaikat Mungkar Nangkir menanyai manusia di alam kubur.

Baca Juga: Update 10 Lokasi Kamera Tilang Elektronik di Kota Medan, Begini Persebarannya

Berbeda pula perlakuannya pada orang mukmin dan kafir.

Berikut AyoMedan.id sajikan naskah Khutbah Jumat berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan mengutip NU Online:

Khutbah Pertama

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْاٰنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (آل عمران: ١٨٥)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Begitu memasuki bulan Sya’ban, para ulama kita dulu banyak yang meninggalkan berbagai kesibukan duniawi dan beralih untuk bersiap-siap menyambut bulan suci Ramadhan. Di bulan Sya’ban, mereka banyak membaca Al-Qur’an serta menunaikan zakat mal untuk membantu orang-orang mempersiapkan bekal memasuki Ramadhan. Mereka memperbanyak puasa, dzikir dan shalat malam. Mereka menamakan Sya’ban sebagai syahrul qurra’ (bulan para pembaca Al-Qur’an). Mereka banyak merenung dan mengingat kematian serta kehidupan akhirat. Mengingat kematian dan kehidupan akhirat dapat melembutkan hati dan memotivasi diri untuk semakin giat melakukan ketaatan kepada Allah ta’ala.

Baca Juga: HADIRI! Pengajian Akbar Memperingati Isra Miraj dan Penyambutan Ramadhan di Kota Medan Bersama Ustad Solmed

Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,

Halaman:

Tags

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB