Hal ini tersebut dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi:
وقال صلى الله عليه وسلم فَضْلُ العَالِمِ عَلىَ العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang lainnya."
Selain asupan rohani berupa ilmu dan dan mempersiapkan mental kita, momentum Nisfu Sya’ban juga bisa kita jadikan sarana untuk mempersiapkan fisik untuk menghadapi bulan Ramadhan. Kita harus memastikan kesehatan fisik benar-benar prima untuk memastikan ibadah dapat dilakukan dengan maksimal pula di bulan suci Ramadhan.
Bulan Sya’ban dalam bahasa Arab berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Makna ini menggambarkan bagaimana kita menyiapkan fisik kita untuk mendaki jalan terjal menuju Ramadhan. Tentunya butuh latihan dan persiapan fisik serta mental yang kuat jika kita ingin sampai pada puncak Ramadhan. Latihan fisik bisa kita lakukan dengan mulai melatih diri berpuasa di bulan Sya’ban untuk membiasakan diri sehingga nantinya pada bulan Ramadhan kita sudah terbiasa berpuasa selama 1 bulan penuh.
Baca Juga: Inilah 18 Jalan Tol Baru Mudik 2023: Ada Tol Solo-Yogya , Jakarta, Pasuruan, Kuala Tanjung dan Ciawi
Jamaah Jumat rahimakumullah
Dari semua itu, penting pula untuk menata niat kita dengan baik dalam menjalankan semua ibadah ini. Niat menjadi fondasi awal yang akan menentukan kualitas ibadah yang kita lakukan. Sebanyak apapun ibadah yang dilakukan, jika memiliki niat yang salah seperti karena harapan kepada manusia, maka semua itu akan sia-sia. Semua ibadah harus lillahi ta’ala (karena Allah swt).
Diibaratkan, ibadah yang kita lakukan adalah angka 0 (nol). Sebanyak apapun angka 0 (nol) berderet tetap tidak ada nilainya jika tidak ada angka selain 0 (nol) di depan deretan itu. Angka 0 (nol) yang ada akan bernilai ketika angka 1 kita letakkan di depan deretan 0 (nol). Jadi, ibadah kita akan bernilai dan bermakna jika semua itu kita awali dengan niat yang baik dan benar.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Semoga pada momentum Sya’ban ini kita akan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan semoga ibadah kita akan diterima oleh Allah swt.
أللهمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Artinya, "Ya Allah, sampaikan aku kepada bulan Ramadhan dengan selamat. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan. Amin."
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْن