lifestyle

Naskah Khutbah Jumat Terbaru Suara Muhammadiyah Berjudul Golongan Manusia yang Tak Disukai Allah

Rabu, 1 Maret 2023 | 08:10 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru Suara Muhammadiyah Berjudul Golongan Manusia yang Tak Disukai Allah (Unsplash.com - Adam Hilles)

Guna meniadakan sikap berputus-asa, mari kita berikhtiar untuk selalu memiliki sikap mental positif (SMP) terhadap apapun yang menghadang. Berdoa sehabis shalat sesungguhnya juga dimaksudkan untuk hal ini. Dengan membaca subhanallah ‘Maha Suci Allah’ berarti meniadakan pandangan negatif dan salah sangka kepada Allah. Dengan

membaca alhamdulillah ‘segala puji bagi Allah’ berarti menanam prasangka baik dan sikap positif. Lantas dengan allahu akbar ‘Allah Maha Besar’ berarti menegaskan diri bahwa selain Allah SwT itu kecil serta bertekad menjalani hidup dengan keyakinan bersama Allah tersebut. Lengkaplah sudah unsur mental positif kita dengan ketiga doa tersebut yang kita lantunkan sepenuh jiwa dan berulang 33 kali sehingga terinternalisasikan dalam jiwa kita.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru NU Online Bertajuk Rahasia dan Keistimewaan Bulan Syaban

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ.


Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، أَمَّا بَعْدُ؛

قَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

Jamaah Jum’ah rahimakumullah,

Bagaimanapun beratnya masalah hidup yang kita hadapi tetap terlarang kita untuk berputus-asa. Sebab masalah apapun yang nyata hadir di hadapan kita jelas sudah diukur dan disesuaikan oleh Allah SwT dzat yang Maha Mengatur dengan kualitas kepribadian kita masing-masing. Tidak pernah meleset ukuran itu. Kita pasti kuasa menghadapi bahkan mengatasi masalahnya. Kuncinya adalah kita yakin mampu serta berikhtiar secara optimal. Berputus-asa hanya bermakna menujukan diri ke golongan orang kufur; selain itu juga akan mengarahkan jiwa kita menjadi negatif bahkan rusak. Rusak diri juga rusak sekitarnya.

Diriwayatkan dalam atsar bahwa Sahabat Umar ibn Khatab ra selalu mampu bersyukur kendatipun masalah yang dihadapinya besar bahkan berupa musibah. Mengapa?

Pertama, musibah itu tidak mengenai akidah dan tidak mencabut keyakinan agama kita.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Bulan Syaban dari NU Online Berjudul Momentum Meningkatkan Kebaikan

Kedua, musibah itu bukanlah yang terbesar atau tidak yang terberat.

Ketiga, adanya janji Allah SwT kepada siapapun yang berhasil menghadapinya dengan balasan dan kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Begitulah tiga alasan kuat mengapa Sahabat Umar ra selalu mampu bersyukur meskipun menghadapi musibah yang maha berat.

Demikianlah khutbah yang kami sampaikan. Semoga mendapat ridla dari Allah SwT dan memberikan manfaat bagi kita semuanya. Mari kita jaga iman-takwa, dan mari kita berdoa memohon kekuatan fisik dan mental sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan apapun masalah yang menghadang kita.

Halaman:

Tags

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB