Baca Juga: Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Ramadhan Al Quran dan Keberkahan
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Ada tiga hal besar yang Allah janjikan untuk umat Muslim saat Ramadhan tiba, yaitu ampunan, rahmat, dan balasan surga. Rasulullah pernah bersabda,
.أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (Ibnu Khuzaimah)
Pertama adalah rahmat. Rahmat merupakan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Berkat rahmat inilah kelak umat Muslim bisa mendapat ampunan di akhirat dan memperoleh balasan surga. Bahkan dikatakan bahwa rahmat merupakan penentu nasib seseorang kelak di hari akhir. Boleh jadi orang rajin beribadah, tapi jika belum meraih rahmat Allah ia tidak mendapat jaminan masuk surga.
Meski demikian, bukan berarti kita meremehkan ibadah dengan alasan mengandalkan rahmat, karena penyebab rahmat sendiri adalah ketaatan seorang hamba kepada Allah.
Berkaitan dengan ini, ada kisah menarik tentang seorang hamba taat yang sepanjang hayatnya digunakan untuk beribadah, tapi ia masuk surga bukan sebab ibadahnya itu, melainkan karena anugerah rahmat Allah. Kisah ini disampaikan Syekh Abul Laits as-Samarqandi dalam Tanbīhul Ghāfilīn dengan mengutip riwayat Al-Hakim dalam Mustadrak-nya.
Baca Juga: Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Nasihat Bagi yang Masih Meremehkan Shalat
Dikisahkan, sekali waktu Malaikat Jibril as bercerita kepada Nabi Muhammad saw, “Hai, Muhammad! demi Allah yang telah menugaskan engkau menjadi nabi. Allah memiliki seorang hamba yang ahli ibadah. Hamba tersebut hidup dan beribadah selama 500 tahun di atas gunung.”
Ringkas kisah, hamba itu memohon kepada Allah untuk mencabut nyawanya dalam keadaan sujud dan jasadnya tetap utuh sampai tiba hari kiamat. Doanya dikabulkan. Begitu di akhirat, Allah berkata padanya, "Hamba-Ku, engkau Aku masukkan ke surga berkat rahmat-Ku!"
Hamba tersebut menyangkal. Seharusnya, protes dia, yang membuatnya masuk surga adalah ibadahnya yang ratusan tahun itu, bukan rahmat Allah. Setelah ditimbang, ternyata bobot rahmat-Nya lebih besar daripada amal ibadah tersebut. Allah pun memerintahkan malaikat untuk memasukan dia ke neraka.
Sebelum dimasukkan ke dalam neraka, hamba itu mau mengakui bahwa rahmat Allah lebih besar dan bisa membuatnya masuk surga. Ia pun tidak jadi dimasukkan ke dalam neraka. (Abul Laits as-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, t.t, h. 63)
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Edisi Ramadhan Berjudul Belajar Jaga Lisan
Artikel Terkait
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Ramadhan Momentum Biasakan Diri Rajin Baca Al Quran
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Lima Keistimewaan bagi Umat Islam di Bulan Ramadhan
Link Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Ancaman bagi Orang yang Nekat Batalkan Puasa Ramadhan
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Hikmah dan Berkah Bulan Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Menempa Diri di Madrasah Ramadhan
Teks Khutbah Jumat Edisi Terbaru Berjudul Tiga Jenis Ibadah Utama di Bulan Ramadhan
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Perkuat Iman dengan Membaca Al Quran
Naskah Khutbah Jumat Edisi Ramadhan Berjudul Belajar Jaga Lisan
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Nasihat Bagi yang Masih Meremehkan Shalat
Download Naskah Khutbah Jumat PDF Berjudul Ramadhan Al Quran dan Keberkahan