Materi Khutbah Jumat NU Online Bertajuk Sambut Ramadhan dengan Makanan Halal

photo author
- Minggu, 19 Maret 2023 | 19:25 WIB
Materi Khutbah Jumat NU Online Bertajuk Sambut Ramadhan dengan Makanan Halal (Pexels.com - Konevi)
Materi Khutbah Jumat NU Online Bertajuk Sambut Ramadhan dengan Makanan Halal (Pexels.com - Konevi)

Di antara cara untuk menjaga diri dari memperturutkan hawa nafsu dengan memakan apa saja, Islam telah mensyariatkan ibadah yang bernama puasa. Selain puasa-puasa sunnah yang dapat dilakukan setiap saat, Islam pun mewajibkan umatnya untuk berpuasa sebulan penuh yakni puasa di bulan Ramadhan. Puasa bulan Ramadan ini adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk pengabdian kepada Allah swt. Selain meningkatkan ibadah, puasa Ramadan juga mengajarkan untuk lebih memperhatikan aspek kehalalan, kesehatan, dan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi. Oleh karena itu, dalam khutbah ini, khatib ingin menyampaikan materi tentang pentingnya makanan halal khususnya pada puasa bulan Ramadhan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami bahwa makanan halal memegang peran yang sangat penting dalam kesehatan dan keberkahan kehidupan kita. Makanan halal adalah makanan yang diproses dan diolah dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, dengan menjaga aspek kesucian dan kebersihan dari makanan tersebut. Selain itu, makanan halal juga tidak mengandung bahan-bahan yang haram yang jenisnya sudah ditentukan dalam hukum Islam.

Bulan Ramadhan menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk memperhatikan aspek halal ini. Hal ini karena bulan Ramadhan identik dengan dua buah kegiatan ibadah yang tak lepas dari makanan dan minuman yakni buka puasa dan sahur. Saat berbuka puasa, lazimnya kita mempersiapkan aneka makanan untuk mengobati rasa lapar dan dahaga. Tidak jarang kita makan berbagai jenis makanan sampai sering merasa kekenyangan. Begitu juga saat sahur, kita sering mempersiapkan diri untuk menjaga stamina dengan makan sahur berbagai aneka makanan dan minuman.

Baca Juga: Teks Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mempersiapkan Ramadhan dengan 6 Hal

Kita harus memastikan makanan yang kita makan saat malam hari di bulan Ramadhan adalah makanan halal dan bersih dari segala jenis bahan yang haram. Makanan halal akan membantu menjaga kesehatan tubuh kita selama berpuasa, karena makanan halal cenderung lebih sehat dan bersih dari bahan-bahan yang tidak sehat. Selain itu, memakan makanan halal juga merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah swt. Ketika kita memakan makanan halal, kita membuktikan bahwa kita taat dan patuh terhadap ajaran Islam.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Setidaknya terdapat 5 manfaat yang bisa kita petik dari mengonsumsi makanan halal, baik halal secara dzatiyah atau wujud fisiknya maupun halal dari aspek asal muasal atau cara mendapatkannya. Faedah yang pertama adalah mampu menjadikan kita lebih semangat dalam beribadah. Jika asupan tubuh kita berasal dari makanan halal, maka insya Allah kita akan merasa ringan dan penuh semangat melaksanakan ibadah. Sebaliknya jika yang terbiasa dimakan merupakan makanan yang haram, maka jiwa dan raga akan malas beribadah.

Kedua, makanan yang halal akan menjadi faktor diterimanya doa-doa kita. Hal ini diungkapkan Nabi Muhammad saw dalam haditsnya saat Sa’d bin Abi Waqash meminta kepada Rasulullah saw agar doa-doa yang dipanjatkannya dapat terkabul. Rasulullah saw menjawabnya:

يَا سَعْدُ، أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Salah Satu Terkabulnya Doa Dengan Memperbaiki Makanan

Artinya, “Wahai Sa‘d, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab (dikabulkan). Demi Zat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang hamba yang melemparkan satu suap makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama 40 hari.” (HR At-Thabrani).

Ketiga, makanan halal menjadi sebab dikaruniai keturunan yang saleh dan salehah. Hal ini disebutkan dalam Kitab al-Ghunyah karya Syekh Abdul Qadir al-Jilani yang mengingatkan para suami untuk menjaga makanannya dari yang haram dan yang syubhat agar anaknya jauh dari jangkauan setan saat kehamilan istrinya. Dengan melakukan hal tersebut, anak akan lahir sebagai anak yang saleh, berbakti pada kedua orang tua dan taat kepada Tuhannya. Semua itu karena berkah menjaga makanan dari yang haram dan syubhat.

Keempat, makanan halal bisa menjernihkan hati kita yang bisa melebur segala penyakit hati serta dapat memunculkan berbagai jawaban atas segala kegundahan yang sering dialami. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Nu’aim Rasulullah bersabda:

مَنْ أَكَلَ الْحَلَالَ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً، نَوَّرَ اللهُ قَلْبَهُ وَأَجْرَى يَنَابِيْعَ الْحِكْمَةِ مِنْ قَلْبِهِ عَلَى لِسَانِهِ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Efrilia Aminati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rekomendasi Jaket Motor Untuk Sehari Hari

Kamis, 18 Mei 2023 | 11:55 WIB

Terpopuler

X