Persiapan fisik adalah dengan menanamkan paradigma bahwa kesehatan jasmani adalah penting. Maka Islam menuntut umatnya agar menjaga kesehatan supaya senantiasa kuat, bertenaga dan bebas dari penyakit. Upaya menjaga fisik agar sehat dan tidak sakit adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, namun halal dan bersih serta menjauhi makanan yang kurang sehat, kotor apalagi yang diharamkan oleh agama. Allah berfirman:
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬اۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ (٨٨
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (88)
Persiapan mental artinya mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur kepada Allah dan dengan kegembiraan. Hendaklah kita tanamkan tekad dan niat kita untuk memberbaiki diri, memperbaiki ibadah puasa kita agar lebih baik dari sebelumnya.
Persiapan secara spiritual, adalah membekali diri kita dengan ketentuan, aturan dan hukum-hukum puasa, adab dan etikanya serta amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. selama bulan puasa. Di samping itu, hendaklah kita berusaha membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela seperti sombong, takabbur, dengki, tamak dan sifat-sifat hina lainnya agar ibadah yang kita laksanakan diterima oleh Allah s.w.t.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan
Akhirnya, marilah kita persiapkan diri kita secara menyeluruh dan sempurna namun semampu kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Kita berusaha dan berdoa agar mampu melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna. Yang tidak mampu melaksanakan puasa karena udzur dan halangan, marilah kita ciptakan suasana menghidupkan spirit ikut melaksanakan ibadah puasa.
Ada beberapa ajaran Rasulullah SAW yang penting untuk kita teladani dalam menyambut bulan suci Ramadhan, yaitu:
Pertama: kita dituntut untuk mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dengan memperbanyak amal salih dan meninggalkan maksiat;
Kedua: Kita dituntut untuk mempererat tali silaturrahmi antar kita, baik dengan keluarga, handai taulan, sahabat tetangga kita;
Ketiga: Kita dituntut untuk memperbanyak sedekah dan membantu mereka yang memerlukan bantuan agar mereka juga dapat melaksanakan puasa dan menikmati kegembiraan bersama Ramadhan;
Keempat: Kita dianjurkan untuk meramaikan masjid-masjid dan musholla-muhsolla dengan berbagai ibadah seperti sholat tarawih berjamaan dan membaca al-Quran baik sendiri maupun kolektif.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Kelima: Kita dianjurkan untuk menghidupkan semangat persatuan dan kesatuan antar kita selama bulan Ramadhan. Rasa lapar kita adalah ajakan untuk bersolidaritas dengan sebagian saudara-saudara kita yang setiap saat dilanda kelaparan dan kesusahan hidup.
Semoga kita menjadi sebaik-baik umat selama bulan Ramadhan mendatang.
Artikel Terkait
Naskah Khutbah Jumat Berjudul Memantaskan Diri Menyambut Ramadhan
Materi Khutbah Jumat Muhammadiyah Berjudul Prinsip Islami Menuju Energi Berkeadilan
Khutbah Jumat NU Online Berjudul Memantapkan Persiapan Ramadhan di Bulan Syaban
Teks Khutbah Jumat berjudul Mendahulukan Akhlak kepada Allah
Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Dua Persiapan Menyambut Ramadhan
Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mengingat Kematian Jelang Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat Suara Muhammadiyah Berjudul Persiapan Menyambut Ramadhan
Teks Khutbah Jumat Berjudul Empat Tanda Istiqamah dari Rumaysho
Contoh Naskah Khutbah Jumat NU Online Berjudul Mari Berbahagia Sambut Ramadhan
Teks Khutbah Jumat NU Online Berjudul Ibadah Rasulullah di Bulan Syaban