Kecewa Liga 2 Terhenti, Gubernur Sumatera Utara: Bangkitkan PSMS Medan Tidak Mudah

AYOMEDAN.ID - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan bahwa dirinya merasakan kekecewaan yang dirasakan skuat PSMS Medan.

Edy Rahmayadi menjadi saksi bagaimana tim yang mempunyai kejayaan di era perserikatan tersebut bisa bangkit semenjak didegradasi dari Liga 1.

PSMS Medan sendiri resmi membubarkan timnya pada Jumat, 13 Januari 2023 lalu usai keputusan PSSI menghentikan Liga 2 musim kompetisi 2022/2023 sehari sebelumnya.

Keputusan pahit tersebut terpaksa diambil oleh klub lantaran sejumlah masalah yang harus dihadapi bila tim dibiarkan tetap ada di saat kompetisi tidak berjalan.

Baca Juga: Fix Makin Turun! Harga BBM Pertamina di Kota Bandar Lampung Hari Ini Senin, 16 Januari 2023

Edy berujar bahwa PSMS Medan mempunyai perjalanan panjang sejak didegradasi dari Liga 1 pada tahun 2018 lalu bangkit kembali hingga menjadi pemuncak klasemen Liga 2 sebelum dihentikan.

"Sebuah perjalanan panjang membangkitkan kembali PSMS Medan bukanlah hal yang mudah," kata Gubernur Sumatera Utara itu, disadur dari Instagramnya @edy_rahmayadi, Senin, 16 Januari 2023.

Dia bercerita, perjalanan Ayam Kinantan mencoba bangkit dimulai dari Mei 2022. Saat itu, klub memulai training center di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, hingga ke Kota Malang, Jawa Timur.

"kemudian melakukan beberapa kali pertandingan uji coba, meraih juara Edy Rahmayadi Cup sampai mengikuti Liga 2 yang dimulai pada Agustus 2022 lalu," lanjut Edy.

Baca Juga: SAH! Harga BBM Turun Lagi, Update di Kota Pangkal Pinang Bangka Belitung Hari Ini Senin, 16 Januari 2023

Pertandingan demi pertandingan, disebutnya, dilalui PSMS Medan dengan penuh semangat. Para suporter pun terus mendukung klub hingga tren positif terus diraih.

"Gemuruh dukungan dari para supporter tercinta begitu luar biasa sehingga memacu semangat juang kita untuk meraih kemenangan demi kemenangan," ujar mantan ketua umum PSSI tersebut.

Dari enam kali laga di Liga 2 wilayah barat, PSMS Medan berhasil memenangkan lima kali pertandingan dengan satu kali hasil imbang.

Raihan itu membuat klub menjadi pemuncak sementara klasemen Grup A. Sayang, perjuangan itu berakhir sia-sia.