Kita memiliki peran kita sebagai warga negara dan masyarakat yang patuh di negara tempat kita berada. Tentu saja ini tidak berarti bahwa kita mengikuti aturan secara membabi buta, karena kita juga harus mematuhi hukum dan ajaran Gereja. Tapi itu berarti bahwa selama aturan negara tidak bertentangan dengan esensi ajaran Gereja dan sejalan dengan nilai-nilai dan nilai-nilai iman Katolik kita, kita harus mematuhi dan mengikutinya.
Itulah sebabnya, kita semua sebagai orang Katolik, kita harus baik dan berbudi luhur dalam semua tindakan dan perbuatan kita. Kita harus menjadi orang Katolik yang baik dan pengikut Tuhan, sama seperti kita juga harus menjadi warga negara yang baik dan taat hukum. Kita tidak boleh seperti orang Farisi dan semua orang munafik itu, yang secara lahiriah menunjukkan kesalehan dan iman, namun, mereka tidak memiliki kasih dan pengabdian yang nyata dan tulus kepada Tuhan. Dengan cara ini, mereka tidak memberikan kepada Tuhan, apa yang menjadi milik Tuhan, yaitu cinta dan ketaatan mereka.
Tuhan telah memanggil kita semua untuk mengikuti Dia, dan untuk melakukan apa yang telah Dia ajarkan dan tunjukkan untuk kita lakukan. Kita semua dipanggil untuk menanggung kebenaran dan kasih-Nya, untuk menjadi saksi-Nya yang setia di komunitas kita masing-masing. Dan khususnya, selama masa-masa sulit dan penuh tantangan ini, apakah kita sudah menjadi tetangga dan sahabat yang baik bagi semua orang yang membutuhkan di sekitar kita? Atau apakah kita lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah dan keinginan kita sendiri?
Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua mulai sekarang, terutama selama masa-masa sulit ini, menjadi teladan dalam tindakan dan perbuatan kita, dalam bertanggung jawab dalam tindakan kita sehari-hari, dan dalam menunjukkan kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan. Mari kita semua membantu satu sama lain dan memainkan peran kita, melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk menjadi orang Katolik yang pertama dan terutama, setia dan penuh kasih, dan juga sebagai warga negara yang berkontribusi dan taat hukum.
Semoga Tuhan selalu bersama kita, dan semoga Dia membimbing kita dengan kebijaksanaan-Nya sehingga kita dapat membedakan dengan cermat pilihan tindakan kita, menghindari tindakan yang merugikan orang lain hanya karena kita memberi makan ego dan keegoisan kita sendiri. Marilah kita dibimbing oleh Tuhan kita dalam tindakan dan cara hidup kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan membantu kita dalam upaya dan usaha kita. Amin.
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 16:5-6)
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Artikel Terkait
Rayakan HUT RI ke-77, Basarnas Maluku Utara Kibarkan Bendera Merah Putih di Bawah Laut
Sebelum Menaikkan Harga Pertalite Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah
Berikut Panduan Susunan Upacara 17 Agustus 2022 Resmi Sesuai Peraturan dari Pemerintah
Doa Upacara 17 Agustus yang Dibaca Menteri Agama dengan Tambahan Mukadimah dan Penutup saat HUT Kemerdekaan RI
17 Agustus 2022, Ribuan Narapidana di Sulsel Dapat Remisi
25 Ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus Paling Insppiratif, Penuh Harapan dan Doa