AYOMEDAN.ID--Wakil Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah melakukan upaya untuk melestarikan pantun sebagai budaya daerah. Langkah ini dilakukan di sejumlah kegiatan, salah satunya adalah saat bertemu dengan Pengurus Himpunan Telangkai Pelestari Adat Melayu (HITPAM) Sumut.
Pantun memang satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari seorang Telangkai. Dalam acara adat perkawinan Melayu, Telangkai menjadi tokoh adat sekaligus tokoh agama yang memberikan nasihat melalui seni pantun. Setiap bait pantun yang disampaikan terdapat makna dan kiasan yang berisikan panduan dan pesan moral dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga: Wagub Sumut, Pemimpin Harus Punya Landasan Agama yang Kuat
“Pantun memiliki keistimewaan dalam budaya Melayu. Tradisi Pantun juga sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO, jadi ini harus kita jaga dan lestarikan. Telangkai menjadi salah satu yang paling berperan untuk memasyarakatkan pantun-pantun ini,” ujar Ijeck, sapaan Musa Rajekshah.
Selain pantun, Ijeck berharap keaslian budaya Melayu harus terus dijaga, di antanranya tari-tarian, pakaian adat, makanan dan lainnya.
“Kalau bisa adat istiadat ini yang asli itu dipertahankan, ikuti zaman berkreativitas mengkombinasi warna baju dan lainnya boleh saja, tapi yang asli perlu sering-sering juga dipertunjukkan. Kalau tak tahu adat tak seperti ini persaudaraan kita, maka menjaga keaslian adat juga usaha kita menjaga kekompakan persaudaraan,” ujar Ijeck.
Baca Juga: Kerajinan Keramik Bali Jadi Indpirasi Pengrajin di Sumut
Ijeck mengaku, apresiasi atas semua usaha pengurus HITPAM untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu termasuk rencana membuat buku yang berisi budaya khas asli Melayu.
“Ini sangat baik agar ke depan generasi penerus bisa memiliki panduan dan budaya asli ini tak tergerus zaman,” ujar Ijeck.
Sementara itu, Dato’ Seri Syamsul Arifin menyampaikan, ucapannya kepada Wakil Gubernur Sumut yang telah mendukung penuh HITPAM, dukungan Ijeck dan kehadiran HITPAM diharap bisa menaikkan marwah Budaya Melayu.
“Telangkai ini kalau saya menyampaikan nasihat, saya seperti mengajari ikan berenang. Tapi saya mau sampaikan, kalau apa yang disampaikan Pak Ijeck saya sudah lama memendam, katanya jangan jadikan Medan ini seolah-olah kita tamu di rumah sendiri. Jangan ceritakan perpecahan kita di luar, sedang tak diceritakan pun ada saja orang mau memecahkan kita. Kehadiran Telangkai dan Ijeck di sini menaikkan marwah Melayu,” ujarnya.**
Baca Juga: 4 Jenis Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Diantaranya Meminang Pinangan Orang Lain
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Mengawali HUT RI dengan Dzikir Kebangsaan
Beras Bansos Dikubur dalam Tanah di Depok, Polisi: JNE Akui Mereka yang Menimbun
Mengapa Kalender Hijriah Diawali Bulan Muharram Bukan Rabiul Awwal? Ini Penjelasannya
Tim Uji Balistik Periksa Rumah Ferdy Sambo
HUT Kota Medan ke-432 Tahun Bawa Berkah Bagi Pelaku UMKM
Bobby Nasution Selalu Support Anak Muda Berkreasi