AYOMEDAN.ID--Nelayan rajungan di Bengkulu enggan melaut, lantaran perairan setempat dicemari limbah hitam mirip aspal. Perairan di pesisir Labuhan Maringgai Lampung, menurut nelayan setempat adalah surganya rajungan.
Dikhawatirkan, limbah hitam tersebut akan membunuh rajungan di laut sekitar. Jika hal itu terjadi, nelayan tidak bisa mendapatkan penghasilan yang biasanya per hari bisa menangkap 30 kg rajungan.
Melansir dari suaralampung.id, puluhan nelayan juga khawatir jika limbah hitam itu akan membunuh telur-telur rajungan.
Baca Juga: Link Live Streaming BRI Liga 1 2022 Bhayangkara FC vs Persib Bandung Hari Ini
Puluhan nelayan di Kuala Kambas dan Kuala Sekapuk di Pesisir Labuhan Maringgai, Lampung Timur, memutuskan meninggalkan lokasi karena adanya limbah hitam yang mencemari laut.
Limbah hitam menyerupai aspal ini berasal dari kebocoran pipa eksplorasi minyak milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES).
"Semenjak limbah menyebar dua hari, saya dan rekan rekan geser dari Kuala Kambas, karena sudah tidak ada tangkapan karena limbah berbau minyak," kata Ujang, seorang nelayan, Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Medan hari Minggu 24 Juli 2022, Hujan Ringan di Malam Hari
Menurut Ujang, Kuala Kambas dan Kuala Sekapuk merupakan zona rajungan karena lokasinya identik dengan hamparan pasir.
Nelayan biasanya sengaja tinggal di Kambas dan Sekapuk karena jarak tempuh dari tempat tinggal nelayan Desa Muara Gadingmas selama dua jam perjalanan laut menggunakan kapal speed.
"Kuala Kambas dan Sekapuk bagi kami surganya rajungan, kalau tidak ada cemaran limbah, sehari minimal bisa dapat 30 kilogram, walaupun saat ini musim timuran tidak pengaruh dengan rajungan yang mempengaruhi adanya limbah itu," kata Ujang.
Selain rajungan susah ditangkap, nelayan juga berpikir panjang tidak memasang jaring karena khawatir rusak dengan adanya limbah karena limbah sifatnya lengket dan susah dihilangkan jika menempel di jaring.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen Minggu 24 Juli 2022, Mewujudkan Impian
Nelayan Labuhan Maringgai Ahyit (42) khawatir dengan merebaknya limbah akan berdampak pada telur-telur rajungan. Apalagi saat ini merupakan musim rajungan bertelur.
Artikel Terkait
Berkaca dari Sukses Musim Lalu, BRI Kembali Jadi Title Sponsor Liga 1 2022/2023
PSIS Semarang Tahan Imbang RANS Nusantara FC di Laga Perdana Liga 1 2022/2023
Hadapi Arema FC di Laga Perdana Liga 1, Borneo FC Siap Balas Dendam atas Kekalahan di Piala Presiden
5 Tanda Awal Kamu Mengidap Diabetes, Jangan Diabaikan
Kumpulan Doa Selamat, Yuk Amalkan agar Diberi Keselamatan Dunia dan Akhirat