AYOMEDAN.ID--Warga Kabupaten Solok digegerkan dengan penemuan jejak harimau Sumatra. Pihak terkait, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penelusuran dan pengamanan.
Petugas mengimbau, warga tetap berhati-hati, karena jejak Harimau Sumatra ditemukan di banyak tempat seperti di perkebunan.
Melansir dari republika.co.id, tidak hanya jejaknya menurut pengakuan sejumlah warga Harimau Sumatra juga ditemukan tengah membawa anaknya.
Baca Juga: Ancam Diblokir, Berikut Sosmed yang Sudah Mendaftar ke Pemerintah
Penemuan jejak harimau sumatera menggegerkan warga di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang ditemukan di kawasan perkebunan masyarakat daerah setempat.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Solok Afrilius di Solok, Selasa membenarkan bahwa telah terjadi konflik satwa liar berupa harimau sumatera yang memasuki kebun warga di Jorong Beringin Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
"Di mana dilaporkan mulai sejak hari Jumat sore hingga hari Sabtu pagi tanggal 16 Juli 2022. Ada warga yang melihat harimau tersebut sedang membawa anaknya dan ada juga yang melaporkan mendengar suara aumannya," kata dia.
Baca Juga: Sepuluh Pasangan Tanpa Busana Digerebek Satpol PP dari Sebuah Kafe di Labuhandeli
Sabtu (16/7) siang dilakukan penyisiran oleh warga yang memiliki kebun dan memang ditemukan jejak-jejak tapak kakinya. Kemudian pada malam Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB warga yang berkebun di lokasi tersebut beserta kelompok konservasi yang sudah dibentuk dan dipimpin oleh Wali Nagari Hendri Yudha melakukan pertemuan.
"Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka mengantisipasi jatuhnya korban yang disupervisi dan edukasi oleh kita dari BKSDA melalui telepon dan WA," ujar dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada Senin (18/7) kemarin tim WRU dan TKW Barisan Solok melakukan identifikasi dan verifikasi di lokasi konflik satwa liar tersebut. Selain itu, Tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar bersama jajaran Polres Solok juga telah melakukan monitoring ke wilayah tersebut.
Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden, Gedung Parlemen Sri Lanka Dijaga Ketat Aparat
Tim BKSDA Sumbar juga melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga Nagari Gantung Ciri di ruang pertemuan kantor wali nagari dan di lapangan atau lokasi konflik satwa liar Harimau Sumatera.
Tim BKSDA akan mencari cara penanggulangan harimau tersebut apakah dengan letusan dan bunyi-bunyian atau dengan membuat perangkap. Afrilius mengimbau kepada warga yang berladang di sekitar lokasi agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas.
Artikel Terkait
HRS Tegaskan Pembebasannya Bukan dari Parpol atau Kekuasaan
Basmi PMK Indonesia akan Datangkan 3 Juta Vaksin dari 4 Negara
Pemkab Garut Pastikan Tangani Korban Banjir di 13 Kecamatan
Satpol PP Jakarta Pusat Minta Bonge Citayam Jadi Contoh yang Baik Buat Teman-temannya
Tekan Dampak Bencana, Pemko Medan Sosialisasikan Penanggulangan Bencana ke Sekolah-sekolah