Renungan
Dalam Injil, kita mendengar tentang orang-orang Farisi yang mengkritik dan berkomplot melawan Yesus. Kristus mengetahui hati dan pikiran mereka, menarik diri dari tempat khusus itu dan melanjutkan pelayanan penyembuhan dan pembersihan-Nya.
Kristus “mundur dari tempat itu” dan terus menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya. Penarikan tidak berarti penyerahan atau penghentian melainkan tekad. Yesus terus menjangkau mereka yang tidak diracuni oleh dosa kesombongan, yang dimanifestasikan secara akut oleh gosip dan intoleransi. "Dia memperingatkan mereka untuk tidak membuat-Nya terkenal." Mengapa? Di balik topeng penegakan hukum dan tradisi, orang-orang Farisi benar-benar iri kepada Yesus.
Jika kita perhatikan, di seluruh Injil, karunia penyembuhan, khotbah dan pertobatan Tuhan Yesus tidak pernah diterima dengan baik oleh para pemimpin agama. Pikirkan tentang itu. Seberapa sering kita mendengar orang berbicara tentang hadiah atau anugerah yang telah mereka terima dan akhirnya kita hanya memikirkannya lebih sedikit? Tuhan mungkin telah menarik diri, tetapi Dia melanjutkan tidak seperti sebelumnya. Terkadang pekerjaan baik yang kita lakukan jauh lebih penting daripada gangguan dari pertarungan yang baik.
Semoga kita membuktikan bahwa kebenaran yang diucapkan dengan cinta lebih kuat dan kreatif daripada kata-kata kasar yang menghancurkan dan meremukan orang.
Artikel Terkait
Gotabaya Rajapaksa Mundur, PM Ranil Wickremesinghe Dilantik jadi Presiden Sri Lanka Sementara
Fakta Menarik Posisi Seks Misionaris dan Woman on Top
Viral Aksi Eksibisionisme di KRL, Petugas Buru Pelaku
Komnas HAM Selidiki Penggantian CCTV di Kompleks Rumah Kadiv Propam
Pengguna Facebook Bisa bikin 5 Akun yang Sama Fiturnya sedang Diuji Coba