ini-medan-bung

Naskah Khutbah Jumat Berjudul Mengimani Isra Miraj dan Meningkatkan Kualitas Shalat

Kamis, 19 Januari 2023 | 18:15 WIB
Naskah Khutbah Jumat Berjudul Mengimani Isra Miraj dan Meningkatkan Kualitas Shalat (Pexels/Shahbaz Akram)

Banyak orang, seperti Abu Jahal dan kawan-kawan, menolak kebenaran Isra’ dan Mi’raj karena pada dasarnya mereka memang bukan orang beriman. Mereka hanya punya akal tanpa iman.

Baca Juga: Harga BBM Turun Lagi! Update di Kota Pangkal Pinang Bangka Belitung Hari Ini Kamis, 19 Januari 2023

Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radliallahu ‘anhu menerima kebenaran Isra’ dan Mi’raj karena beliau tidak pernah menjumpai Nabi Muhammad berbohong, di samping memang beliau seorang mukmin yang cerdas dan tidak sulit untuk bisa menerima kebenaran-kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad shallahu alahi wa sallam.

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Apakah peristiwa Isra’ dan Mi’raj bisa dijelaskan secara ilmiah? Dengan kata lain, apakah Isra’ dan Mi’raj hanyalah sebuah mimpi atau memang sebuah peristiwa yang bisa diterima secara rasional?

Jawabnya, kalau kita menggunakan akal semata pastilah sangat sulit untuk bisa menerima kebenarannya.

Tetapi logika atau akal yang dipandu dengan iman tentu akan lebih mudah menerima kebenarannya.

Untuk itu, marilah kita coba melihat Isra’ dan Mi’raj dengan pendekatan ilmiah yang dipandu dengan iman.

Untuk itu, pertanyaannya adalah apakah mungkin perjalanan dari Makkah ke Palestina lalu ke Sidratul Muntaha dan kembali lagi ke Makkah ditempuh hanya dalam semalam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama harus diketahui bahwa bukan kemauan Nabi Muhammad shallahu alahi wa sallam untuk melakukan perjalananIsra’ dan Mi’raj itu.

Baca Juga: Fix Makin Turun! Segini Harga BBM Pertamina di Kota Medan Sumatera Utara Hari Ini Kamis, 19 Januari 2023

Tetapi Allah-lah yang menghendaki sehingga Allah pula yang secara aktif menjalankan peristiwa itu. Dalam peristiwa ini, posisi Nabi Muhammad adalah sebagai objek sedangkan Allah sebagai subjek.

Jika subjek adalah Allah, maka bukankah tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya? Allah mampu melakukan apa saja yang Allah mau tanpa batas.

Kata-kata di dalam Al Quran, yakni “الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ (yang telah memperjalankan hamba-Nya)”, menunjukkan bahwa Allah adalah subjek dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Kedua, Nabi Muhammad ditemani oleh Jibril dengan mengendarai Buraq.

Kita tahu bahwa Jibril dan Buraq diciptakan dari nur atau cahaya. Dalam ilmu fisika disebutkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik.

Dalam semalam, Buraq dengan kecepatan cahaya, bisa menempuh perjalanan sejauh 12 x 60 x 60 x 300.000 = 216. 000.000.000 km.

Halaman:

Tags

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB