ini-medan-bung

Mengenal Tarian Tradisional Sumatra Utara Berikut Makna Dibaliknya

Minggu, 28 Agustus 2022 | 18:35 WIB
Tari Tortor

Akan tetapi, yang sebenarnya adalah bunyi sejenis burung yang suka bernyanyi kicauannya. Jenis burung tersebut dalam bahasa Karo disebut juga dengan Pincala yang bunyinya nyaring disebut dengan bunyi piso serit.

Tari Piso Surit biasanya ditampilkan secara berkelompok, yakni lelaki dan perempuan.

Baca Juga: Surat Pengunduran Diri Ferdy Sambo Ditolak Kapolri, Ini Alasannya

  1. Tari Balanse Madam

Tarian ini tidak terlepas dari hadirnya bangsa Portugis di pantai barat Pulau Sumatera pada abad ke-16. Kedatangan mereka berdampak terhadap tumbuhnya berbagai macam kesenian sewaktu itu. Salah satunya adalah kehadiran tari Balanse Madam dan musik Gamat.

Tarian ini merupakan sebuah kesenian tari yang menjadi peninggalan budaya lama dan telah diwariskan turun-temurun dalam masyarakat suku Nias seberang Palinggam.

Baca Juga: Antar Pizza ke Gunung Fuji, Kurir Ini Dapat Ongkir Fantastis

  1. Tari Toping Toping

Tari Toping Toping merupakan jenis tarian tradisional yang asalnya dari suku Batak Simalungun yang biasanya ada pada acara duka cita untuk kalangan keluarga kerajaan. Tarian ini sering disebut dengan Huda Huda yang memiliki dua bagian.

Bagian pertama, Huda Huda yang terbuat dari kain dan mempunyai paruh burung enggang yang menyerupai kepala burung enggang. Konon, burung enggang akan membawa roh orang yang meninggal untuk menghadapi yang kuasa.

Bagian kedua adalah manusia dengan memakai topeng yang disebut Dalahi. Dalahi digunakan oleh laki-laki sehingga wajah topeng ini menyerupai wajah laki-laki. Adapula topeng Daboru yang dipakai oleh perempuan dan menyerupai wajah perempuan.

Baca Juga: Dilaporkan Persatuan Dukun, Sikap Tak Gentar Pesulap Merah Dipuji Warganet

  1. Tari Maena

Tari Maena merupakan tarian dengan gerakan simpel dan sederhana, namun mengandung makna kegembiraan, kemeriahan kebersamaan yang tentunya tidak kalah menarik dengan tarian-tarian yang ada di nusantara. Bahkan, tarian ini tidak memerlukan keahlian khusus karena gerakannya yang terbilang sederhana.

Akan tetapi, tantangannya adalah pada rangkaian pantun-pantun maena. Biasanya, pantun maena ini akan dibawakan oleh 1 - 2 orang dan disebut sebagai Sanutuno Maena. Sedangkan untuk syairnya disuarakan oleh orang banyak yang ikut dalam tarian maena yang disebut sebagai seni atau Uno.

Baca Juga: Tak Sopan ke Senior, Santri di Tangerang Meninggal Dikeroyok

  1. Tari Persembahan

Tari Persembahan disebut juga sebagai Tari Sirih. Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi mengenakan kostum adat khas Melayu. Sesuai dengan namanya, tarian ini dibawakan untuk menyambut tamu penting yang berarti sebagai ungkapan selamat datang dalam penghormatan tertinggi.

Gerakan tarian persembahan ini boleh dibilang memesona. Biasanya, tarian ini kerapkali sebagai pembuka acara pada berbagai event.

Halaman:

Tags

Terkini

Menko Polkam dan PWI Sepakat Jalin Kerja Sama Literasi

Sabtu, 22 November 2025 | 11:01 WIB

Jaksa Agung Ajak Sinergi PWI Pusat

Kamis, 13 November 2025 | 17:36 WIB

PWI Sampaikan Maaf Usai Website Diretas

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:57 WIB

PWI Pusat Cabut Pembekuan PWI Jawa Barat

Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:53 WIB

PWI Jabar Tegaskan Tetap Solid Dukung KLB

Sabtu, 12 April 2025 | 22:19 WIB