AYOMEDAN.ID–Gubernur Sumatera Utara (Sumut) mengingatkan pentingnya relevansi antara pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja melalui program link and match. Terutama dalam mengatasi persoalan pengangguran di daerah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat menantangani kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dengan Institut Agama Kristen (IAKT) Tarutung di Rumaha Dinas Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Jumat (26/8). "Jangan sampai menambah pengangguran terdidik di Sumatera Utara,” ujar Edy Rahmayadi.
Baca Juga: Pasarkan Produk Unggulan, Pemko Medan Gelar Bazar UMKM Bazar
Edy Rahmayadi mengatakan, di Sumut terdapat 220 perguruan tinggi dengan jumlah lulusan kurang lebih 22.000 orang/tahun. Hal tersebut tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan kerja.
Untuk itu, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan siap kerja, bahkan mampu membuka usaha secara mandiri.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bebaskan Warga Pekanbaru Pengunggah Konten Ferdy Sambo Melalui Restorative Justice
"Perguruan tinggi jangan hanya menampung mahasiswa sebanyaknya. Tapi juga memikirkan kalau mereka lulus mau kemana? Mau jadi apa?" kata Edy Rahmayadi.
Sejalan dengan pendapat Gubernur, Anggota Fraksi Nusantara DPRD Sumut Jonius Hutabarat mengatakan, pesan Gubernur sangat positif dan harus menjadi tantangan bagi penyelenggara perguruan tinggi.
Baca Juga: Dalam Semalam, BPPRD Kota Medan Berhasil Kumpulkan PBB Lebih Dari Rp 39 Miliar
Menurut Jonius, perguruan tinggi harus mampu menyusun dan menerapkan program studi yang relevan dengan kondisi kekinian, dan terus berinovasi melakukan penyesuain dengan teknologi yang terus berkembang.
"Perguruan tinggi harus inovatif. Menciptakan lulusan yang kreatif sesuai tuntutan zaman,” kata jonius.