Merasa Dibatasi saat Beli Solar, Puluhan Sopir Truk Sawit dan Batu Bara datangi Pertamina Bengkulu

photo author
- Senin, 11 Juli 2022 | 22:12 WIB
(Ilustrasi) Dibatasi beli BBM bersubsidi, sopir truk sawit dan batu bara datangi Pertamina Bengkulu (Pexels/Le Minh)
(Ilustrasi) Dibatasi beli BBM bersubsidi, sopir truk sawit dan batu bara datangi Pertamina Bengkulu (Pexels/Le Minh)

AYOMEDAN.ID -- Karena merasa dibatasi saat membeli solar di SPBU, puluhan sopir truk pengangkut sawit dan batu bara mendatangi kantor PT Pertamina Pulau Baai Kantor Cabang Bengkulu, Senin, 11 Juli 2022.

Para sopir truk mendatangi kantor Pertamina Bengkulu untuk mempertanyakan kebijakan pembatasan pembelian BBM Solar bersubsidi bagi truk angkutan tertentu.

kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melarang truk angkutan tertentu membeli BBM solar bersubsidi, dinilai memberatkan para sopir.

Baca Juga: Pertamina Naikan Harga BBM Non Subsidi, Ini Besaran Kenaikannya untuk Wilayah Sumut

Menurut salah satu sopir truk bernama Abuy, aturan tersebut sangat memberatkan mereka para sopir truk milik pribadi yang menawarkan jasa angkut.

"Kami ingin mempertanyakan karena minyak itu masih ada, masih digunakan oleh pihak-pihak tertentu seperti mobil boks dan mobil pribadi," kata Abuy, dikutip dari republika.co.id.

Ia menjelaskan, masih dilayaninya pembelian solar bersubsidi bagi mobil boks dan mobil pribadi tersebut dinilai sebagai bentuk ketidakadilan terutama bagi mereka para sopir truk pribadi.

Sebab Abuy dan teman-temannya yang lain bekerja secara individu.

Mereka hanya mendapatkan uang dari jasa pengangkutan tandan buah segar (TBS) sawit ataupun batuan mineral lainnya.

Hal senada juga disampaikan oleh sopir truk yang lainnya.

Mobil boks banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk pengangkutan produk mereka.

Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi Naik, Pertilite dan Solar Naik?

"Jika pemerintah mau menghapus biosolar, silakan hapus kami tidak masalah. Silakan keluarkan dexlite sebanyak-banyaknya, tapi kami minta harga ongkos juga akan naik semua," ujar Dodi.

Menurutnya, sopir truk merupakan ujung tombak untuk mendistribusikan kebutuhan kepada masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arman

Sumber: republika.co.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X