Strategi BRI yang terus fokus dalam meningkatkan porsi dana murah dan digitalisasi pada operasional bisnisnya berdampak kepada semakin baiknya rasio efisiensi perseroan. Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik. “Rasio BOPO membaik dari semula 68,36% menjadi 68,07% dan CIR membaik dari semula 42,55% menjadi 41,28%”, tambahnya.
Kemampuan BRI untuk tumbuh dengan sustain juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76% dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48% atau jauh di atas ketentuan regulator.
Artikel Terkait
Transformasi BRI Berbuah Manis, Raih 6 Penghargaan dan Sunarso Jadi CEO of The Year
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Indonesia
5 Alasan Gen Z dan Milenial Makin Cinta BRI
Sunarso dan BRI Buktikan Transformasi Digital Berhasil, Raih 2 Penghargaan Bergengsi
BRI Raih 10 Pencapaian Fantastis di Usia 128 Tahun, Bukti Kekuatan dan Ketangguhannya