AYOMEDAN.ID - Sepak bola Indonesia dinilai dalam masalah setelah Timnas Indonesia membuang lagi kesempatan meraih trofi pada turnamen Piala AFF.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia gagal melaju ke babak final Piala AFF 2022 lantaran dikalahkan Timnas Vietnam pada babak semifinal.
Pada leg pertama, sejatinya Timnas Indonesia berhasil bermain imbang. Namun pada leg kedua, The Golden Star mampu mencetak dua gol tanpa balas.
Untuk kesekian kalinya lagi, Indonesia gagal untuk mendapat trofi turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara tersebut sejak diluncurkan pada 1996.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Edisi Jumadil Akhir-Januari 2023 Tentang Bersyukur Atas Segala Nikmat
Menurut pengamat sepak bola tanah air, Akmal Marhali, kegagalan tersebut membawa banyak hikmah. Salah satunya kondisi sepak bola Indonesia yang kian tertinggal.
"Kita harus sadar bahwa sepakbola kita sudah semakin tertinggal. Bahkan, bila lengah sebentar lagi akan dikejar Kamboja, Myanmar, Laos," katanya, lewat Instagram @akmalmarhali20.
Dia mengatakan banyak faktor yang menyebabkan prestasi sepakbola Indonesia stagnan. Masalah itu pun bukan melulu pada urusan juru taktik tim Garuda Merah Putih.
"Pelatih Shin Tae Yong sudah bekerja keras, tapi pondasi sepakbola Indonesia yang tidak kuat alias rapuh," katanya.
Baca Juga: Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia 11 Januari 2023, di Sumatera Utara Segini Bedanya
Akmal mengambil contoh, seperti pembinaan usia muda sangat lemah. Bahkan, di level SSB yang harusnya sisi teknis diberikan perhatian lebih, justru lebih mengedepankan trofi.
"Pencurian umur sering terjadi. Pemain usia muda kita sudah dieksploitasi berlebihan saat di SSB. Akhirnya, kemampuannya hilang di usia emasnya," katanya.
Hal tersebut diperparah kompetisi profesionalnya. Akmal menilai, kompetisi sekelas Liga 1, Liga 2, Liga 3 asal sekadar jalan tanpa mempertimbangkan peningkatan kualitas.
"Tambah ironis hasil pertandingan di kompetisi sudah diatur dari balik layar. Inilah yang merusak sepakbola Indonesia. Harus diingat pembinaan yang hebat dan kompetisi yang sehat akan melahirkan timnas yang kuat," ujar Akmal.